Page 128 - Hemostasis Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) by Adang Durachim, S.Pd,, M.Kes. Dewi Astuti, S.Si., M.Biomed. (z-lib.org) (1)
P. 128

kombinasi  kombinasi  kontrasepsi  oral,  HRT,  modulator  reseptor  estrogen  selektif

                     (SERMs), obesitas, cedera kaki, dan usia lanjut.
                         Trombofilia Factor V Leiden dicurigai pada individu dengan riwayat tromboemboli
                     vena (VTE) yang terwujud sebagai DVT atau emboli paru, terutama pada wanita dengan
                     riwayat  VTE  selama  kehamilan  atau  berhubungan  dengan  penggunaan  kontrasepsi

                     estrogen dan pada individu dengan riwayat trombosis rekuren pribadi atau keluarga.
                     Diagnosis  faktor  V  Leiden  thrombophilia  dibentuk  dalam  sebuah  proband  dengan
                     identifikasi varian heterozigot atau homozigot c.1691G> varian (disebut varian faktor V
                     Leiden pada F5, faktor pengkodean gen V) bersamaan dengan tes koagulasi seperti uji

                     ketahanan APC.

               E.  DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION (DIC)
                           Disseminated  Intravascular  Coagulation  (DIC)  adalah  suatu  keadaan  dimana

                     bekuan-bekuan  darah  kecil  tersebar  di  seluruh  aliran  darah,  menyebabkan
                     penyumbatan pada pembuluh darah kecil dan berkurangnya faktor pembekuan yang
                     diperlukan  untuk  mengendalikan  perdarahan.  Secara  klinis,  DIC  ditandai  oleh
                     thrombosis  maupun  perdarahan.  DIC  dihasilkan  oleh  aktivasi  koagulasi  lokal  atau

                     sistemik yang tidak terkendali, yang menyebabkan deplesi faktor-faktor koagulasi dan
                     fibrinogen  sampai  dengan  trombositopenia  karena  trombosit  diaktifkan  dan
                     dikonsumsi.
                           DIC merupakan komplikasi suatu penyakit. Berbagai penyakit yang mendasari DIC

                     yaitu,  sepsis  (koagulasi  diaktifkan  karena  adanya  lipopolisakarida),  leukemia  akut,
                     kanker,  trauma,  luka  bakar,  emboli  cairan  ketuban  atau  kematian  pada  kehamilan
                     (dilepasnya  factor  jaringan/tissue  faktor).  Aneurisma  aorta  dan  hemangioma
                     kavernosum  dapat  memicu  DIC  melalui  stasis  vaskuler,  bias  gigitan  ular  dapat

                     menyebabkan DIC akibat adanya toksin eksogen.
                           Pada  DIC  awal,  jumlah  trombosit  dan  kadar  fibrinogen  masih  dalam  interval
                     normal, meskipun turun. Terjadi trombositopenia yang progresif (jarang sampai berat),
                     pemanjangan  aPTT  dan  PT  serta  kadar  fibrinogen  yang  rendah.  Kadar  D-dimer

                     umumnya akan meningkat akibat aktivasi koagulasi dan fibrin yang saling terhubung
                     secara difus. Tidak semua DIC digolongkan dalam darurat medis, hanya DIC fulminan
                     atau akut, sedang DIC dengan derajat yang terendah atau kompensasi bukan suatu
                     keadaan darurat. Namun perlu diwaspadai bahwa DIC derajat rendah dapat berubah

                     menjadi DIC fulminan, sehingga memerlukan pengobatan segera.








                 Hemostatis                                                                                121
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133