Page 103 - Metodologi-Penelitian-dan-Statistik-SC
P. 103

 Metodologi Penelitian dan Statistik 



               Misalnya suatu survey ingin mengetahui apakah ada perbedaan berat badan bayi antara bayi-
               bayi  yang  dilahirkan  dari  Ibu  yang  perokok  dengan  ibu  yang  tidak  merokok.  Disini  berarti
               kelompok  ibu  perokok  dan  ibu  tidak  merokok  bersifat  independen.  Sedangkan  untuk
               penelitian eksperimen yang sifatnya pre dan post (sebelum dan sesudah adanya perlakuan
               tertentu  dilakukan  pengukuran)  maka  uji  yang  digunakan  adalah  uji  statistik  untuk  data
               dependen.  Misalnya,  suatu  penelitian  ingin  mengetahui  pengaruh  pelatihan  manajemen
               terhadap kinerja petugas kesehatan. Pertanya penelitiannya “ apakah ada perbedaan kinerja
               petugas  kesehatan  antara  sebelum dengan  sesudah  mendapatkan  pelatihan  manajemen”.
               Dalam penelitian ini sampel kelompok petugas kesehatan bersifat dependen, karena pada
               kelompok (orang) yang sama diukur dua kali yaitu pada saat sebelum pelatihan (pre tes) dan
               sesudah dilakukan pelatihan (post tes).

               Jenis data
                     Data dengan jenis katagorik berbeda cara analisisnya dengan data numerik. Beberapa
               pengukuran/uji  statistik  hanya  cocok  untuk  jenis  data  tertentu.  Sebagai  contoh  ,  nilai
               proporsi/presentase (pada analisis univariat) biasanya cocok untuk menjelaskan data berjenis
               katagorik, sedangkan untuk data jenis numeric biasanya dapat menggunakan nilai rata-rata
               untuk menjelaskan karakteristiknya. Untuk analisis hubungan dua variabel (analisis Bivariat),
               uji  Kai  Kuadrat  (Chi  Square  Test)  hanya  dapat  dipakai  untuk  mengetahui  hubungan  data
               katagori  dengan  data  katagori.  Sebaliknya  untuk  mengetahui  hubungan  numerik  dengan
               numerik digunakan uji korelasi/regresi.

               Asumsi Kenormalan.
                     Jenis analisis yang akan dilakukan sangat tergantung dari bentuk distribusi datanya. Bila
               distribusi  datanya  tidak  normal,  maka  sebaiknya  digunakan  prosedur  uji  statistik  non
               parametric. Sedangkan bila asumsi kenormalan dapat dipenuhi maka dapat digunakan analisis
               menggunkan uji statistik parametrik.


               B.    PROSEDUR ANALISIS  DATA.

                     Dalam  Analisis  kuantitatif  dalam  suatu  penelitian  dapat  didekati  dari  dua  sudut
               pendekatan,  yaitu  analisis  kuantitatif  secara  deskriptif,  dan  analisis  kuantitatif  secara
               inferensial.  Masing-masing  pendekatan  ini  melibatkan  pemakaian  dua  jenis  statistik  yang
               berbeda.  Yang  pertama  menggunakan  statistik  deskriptif  dan  yang  kedua  menggunakan
               stastistik inferensial. Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam
               hal teknik analisis maupun tujuan yang akan dihasilkannya dari analisisnya itu. Dalam bab ini
               kita hanya akan membahas tentang analisis secara Deskreptif.
                     Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala
               yang  telah  direkam  melalui  alat  ukur  kemudian  diolah  sesuai  dengan  fungsinya.  Hasil
               pengolahan  tersebut  selanjutnya  dipaparkan  dalam  bentuk  angka-angka  sehingga
               memberikan  suatu  kesan  lebih  mudah  ditangkap  maknanya  oleh  siapapun  yang




                                                           96
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108