Page 132 - Metodologi-Penelitian-dan-Statistik-SC
P. 132

 Metodologi Penelitian dan Statistik 




               Bahan: Aquadest, Glibenklamid 5mg/tablet (PT. Indofarma), Tragakan (PT. Brataco), Zat uji:
               Madu Pahit “PR” (Prima Raja) dosis I = 5g, dosis II = 10 g dan dosis III = 20 g dan Glukosa.


               4.4. Hewan Percobaan
                     Mencit putih jantan DDY (Deutchland Denken Yoken) dengan berat badan (BB) 22-30 g.

               4.4.1. Jumlah Hewan Percobaan
                     Penentuan  jumlah  sampel  mencit  yang  akan  diberi  perlakuan  pada  penelitian  ini
                                          25
               berdasarkan rumus Federer :(t-1)(n-1) > 15
                     Pada penelitian ini  jumlah kelompok perlakuan adalah 5, maka jumlah ulangan pada
               masing- masing kelompok adalah: n >4  atau n = 5. Sehingga dalam penelitian ini digunakan
               35  ekor  mencit  putih  jantan    galur  DDY  yang  terbagi  dalam  5  kelompok  (masing-  masing
               kelompok terdiri dari 7 ekor). Penambahan dua ekor pada masing-masing kelompok untuk
               mengantisipasi terjadinya kematian pada mencit.

               4.5. Persiapan Hewan Uji
                     Mencit  di  aklimatisasi  selama  satu  minggu  dikandang  hewan  Farmasi  Poltekkes
               Kemenkes Jakarta II.Aklimatisasi bertujuan untuk mengadaptasikan mencit dengan lingkungan
               baru dan meminimalkan efek stress pada mencit yang dapat mempengaruhi metabolisme dan
               akhirnya menimbulkan kesalahan pada hasil penelitian. Mencit diberi makan dan minum serta
               ditimbang berat badannya secara rutin. Mencit yang dapat digunakan adalah mencit sehat
               dengan ciri-ciri bulu tidak berdiri, berwarna putih bersih, mata jernih, bertingkah laku normal,
               mengalami peningkatan berat badan dalam batas waktu tertentu yang diukur secara rutin.
               Data  penimbangan  berat  badan  mencit  selama  masa  aklimatisasi  hingga  pengujian  dapat
               dilihat pada Lampiran 1.

               4.6. Penentuan dosis Madu Pahit “PR”
                     Penentuan dosis madu pahit dengan melakukan penimbangan sebanyak lima kali pada
               satu sendok makan untuk mendapatkan bobot rata-rata. Dapat dilihat pada Lampiran 2.
               Perhitungan :
               Bobot 1sendok madu pahit: 10 g (sebagai dosis II).
               Dosis konversi ke mencit = 10g x 0,0026 =0,026 gram/20 gram mencit ~ 26 mg/20 gram mencit.
               Selanjutnya dilakukan pengenceran dengan aquadest dari dosis III dengan perhitungan:

               Volume yang direncanakan: 0,5 ml

               52           
                     =       = 1.040 mg
               0,5       10     
               Dari  hasil  perhitungan  tersebut,  Madu  Pahit  “PR”  ditambahkan  dengan  aquadest  hingga
               volumenya  10  ml.  Sehingga  didapatkan  perhitungan  konsentrasi  untuk  dosis  III  sebagai
               berikut:
                        52          
               Dosis III :    =      = 104     /    
                        0,5       5     




                                                           125
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137