Page 133 - Metodologi-Penelitian-dan-Statistik-SC
P. 133

 Metodologi Penelitian dan Statistik 




               Untuk melihat keseluruhan tiap dosis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


                                             Tabel 3.1 Dosis Madu Pahit “PR”
                 Dosis (sdm)   Berat madu     Dosis Konversi ke    Konsentrasi    Volume peroral
                                    (g)        Mencit (mg/gBB)       (mg/mL)
                      A             b                 C                 D                E
                      ½             5                 13                26              0,5

                      1             10                26                52              0,5

                      2             20                52               104              0,5


               Volume  maksimal  per  oral  mencit  adalah  1  ml/20  g  BB.  Dosis  yang  digunakan  untuk  tiap
               kelompok perlakuan:
               Kelompok 1: Kelompok kontrol negatif (diberikan suspensi tragakan 0,5% 0,52 ml /20 g BB).
               Kelompok 2: Kelompok kontrol positif (diberikan suspensi glibenklamid 0,52 ml/20 g BB).
               Kelompok 3: Kelompok dosis I (diberikan madu pahit dosis I konsentrasi 26 mg/ml).
               Kelompok 4:Kelompok dosis II (diberikan madu pahit dosisII konsentrasi 52 mg/ml).
               Kelompok 5: Kelompok dosis III (diberikan madu pahit dosis III konsentrasi 104 mg/ml)

               4.7. Pengujian Efek Hipoglikemik
                     Sebelum  dilakukan  pengujian  dilakukan  perlakuan  pra  pengujian  dengan  mencit
               dipuasakan selama 16 jam lalu diberi nomor pada ekor mencit, jika sudah lakukan pengecekan
               kadar glukosa darah puasa. Setelah cek glukosa darah puasa kelompokkan mencit secara acak
               guna untuk mendapatkan nilai kadar glukosa darah puasa secara merata untuk tiap kelompok.
               Selanjutnya  selama  3  hari  mencit  dioral  dengan  zat  uji  Madu  Pahit  “PR”  dosis  I,  II  dan
               III.Sedangkan untuk kontrol positif dan kontrol negatif dioral dengan aquadest.
               Setelah itu dilakukan pengujian dengan prosedur sebagai berikut :


               1.    Cek glukosa darah puasa.
               2.    Langsung berikan perlakuan 1 sebagai kontrol negatif mencit diberikan oral tragakan
                     0,5%.  Perlakuan  2  sebagai  kontrol  positif  mencit  diberikan  oral  glibenklamid  0,013
                     mg/20 g BB dalam tragakan ½ %. Perlakuan 3 sampel uji dengan dosis I  yaitu13 mg/20
                     g BB. Perlakuan 4 sampel uji dengan dosis II yaitu 26 mg/20 g BB. Perlakuan 5 sampel uji
                     dengan dosis III yaitu 52 mg/20 g BB.
               3.    menit kemudian ambil darah ke 2 dari ekor mencit dan ukur dengan Accu check (T1).
               4.    Dilanjutkan dengan pemberian larutan glukosa 10% dengan dosis 20 mg/20 g BB mencit,
                     sebagai pengganti makanan.
               5.    Kemudian ukur darah mencit pada menit ke 30 dan ke 120 sesudah makan (T2 dan T3).
               6.    Rata-ratakan data tiap perlakuan.





                                                           126
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138