Page 53 - Metodologi-Penelitian-dan-Statistik-SC
P. 53
Metodologi Penelitian dan Statistik
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sonny Feisal Rinaldi,S.Pd, M.Kes
Pendahuluan
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat memahami metodologi penelitian
sehingga mahasiswa mampu menyusun kerangka berfikir, mampu menentukan variable
penelitian dan mendefinisikannya secara operasional, dan mampu menentukan desain
penelitian yang tepat untuk penelitiannya.
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dapat mengembangkan dan memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan. Sebuah ciri kegiatan ilmiah memiliki tiga hal yang harus
diperhatikan yaitu : penelitian harus dilakukan bertujuan, terencana dan sistematis. Dalam
penelitian ilmiah, peneliti harus melalui dua tahap yang penting yaitu tahap proses teorisasi
dan proses empirisasi.
Tahap proses teorisasi merupakan sebuah proses penyusunan kerangka teoritik
yang akan digunakan sebagai petunjuk atau pedoman dalam mengungkapkan fenomena dan
dalam melakukan penelitian selanjutnya. Sedangkan tahap empirisasi adalah sebuah kegiatan
dalam mengumpulkan data empiris yang terkait dengan menggunakan metodelogi penelitian
yang sesuai dengan kerangka teoritik yang digunakan.
Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain, sebab tahapan yang pertama
akan dijadikan sebagai pijakan pada tahapan selanjutnya. Maka dari itu, teori sering disebut
sebagai pisau bedah fenomena dan sekaligus sebagai pisau analisis data dalam rangka
konstruksi teori baru temuannya. Ketajaman pisau tersebut, sangat tergantung pada
penguasaan kerangka teoritik terkait penelitian yang dipilihnya.
Berbekal dengan kerangka yang disusunnya, peneliti akan bisa menentukan tujuan
peneltian, membatasi ruang lingkup, luas wilayah dan konsep serta hal-hal yang terkait
dengan aspek-aspek apa saja yang akan diteliti dari penelitiannya.
46

