Page 56 - Metodologi-Penelitian-dan-Statistik-SC
P. 56

 Metodologi Penelitian dan Statistik 





               4.      Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian
                     Pada tahap ini peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil
               penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini peneliti akan mengkaji apakah teori-
               teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu betul-betul sesuai dengan obyek penelitian
               atau tidak, karena sering terjadi teori-teori yang berasal dari luar tidak sesuai untuk penelitian
               di dalam negeri.
                     Dari berbagai macam bacaan buku yang telah dibaca, perlu adanya analisis kritis, apalagi
               buku yang dibaca jurnal ilmiah internasional. Karena terkadang teori yang digunakan diluar
               negeri tidak sama persis dengan teori yang digunakan di dalam negeri. Sehingga perlu adanya
               analisis kritis te

               5.      Analisis Komparatif terhadap Teori dan Hasil Penelitian
                     Analisi  komparatif  dilakukan  dengan  cara  membandingkan  antara  teori  satu  dengan
               teori  yang  lain,  dan  hasil  penelitian  satu  dengan  penelitian  yang  lain.  Melalui  analisis
               komparatif  ini  peneliti  dapat  memadukan  antara  teori  satu  dengan  teori  yang  lain,  atau
               mereduksi bila dipandang terlalu luas.

               6.      Sintesa kesimpulan
                     Melalui  analisis  kritis  dan  komparatif  terhadap  teori-teori  dan  hasil  penelitian  yang
               relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan sintesa atau
               kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan
               menghasilkan  kerangka  berfikir  yang  selanjutnya  dapat  digunakan  untuk  merumuskan
               hipotesis.

               7.      Kerangka Berpikir
                     Setelah sintesa atau kesimpulan sementara dapat dirumuskan maka selanjutnya disusun
               kerangka  berpikir.  Kerangka  berpikir  yang dihasilkan  dapat berupa  kerangka  berpikir  yang
               asosiatif/hubungan  maupun  komparatif/perbandingan.  Kerangka  berpikir  asosiatif  dapat
               menggunakan kalimat: jika begini maka akan begitu; Pada pasien gagal ginjal kronik jika Kadar
               Ureum darah meningkat, maka kadar hemoglobin akan menurun. Jika penyimpanan bahan
               pemeriksaan  semakin  lama,  maka  kadar  glukosa  dalam  bahan  pemeriksaan  akan  semakin
               menurun

               8.      Hipotesis
                     Hipotesis  adalah  gabungan  dari  “hipo”  artinya  “dibawah”  dan  “tesis”  artinya
               “kebenaran”. Secara keseluruhan “hipotesis” berarti “dibawah kebenaran”, kebenaran yang
               masih berada dibawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran
               jika memang telah disertai dengan bukti-bukti.
                     Berdasarkan  kerangka  berpikir  tersebut  selanjutnya  disusun  hipotesis.  Bila  kerangka
               berpikir  berbunyi  “jika  Kadar  Ureum  darah  meningkat,  maka  kadar  hemoglobin  akan





                                                            49
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61