Page 54 - Metodologi-Penelitian-dan-Statistik-SC
P. 54

 Metodologi Penelitian dan Statistik 




                                                       Topik 1
                                    Merumuskan Kerangka Berpikir



               A.    PENGERTIAN KERANGKA BERPIKIR

                     Setiap penelitian  selalu memerlukan  teori.  Definisi dari  teori  adalah  satu  perangkat
               saling  berhubungan  antar  konsep,  konstruk,  definisi  atau  proposisi  (pernyataan)  yang
               menyajikan gambaran secara sistematis dengan mengkhususkan hubungan antara variabel
               yang bertujuan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena.
                     Karena tujuan dari penggunaan teori itu sendiri untuk dijadikan landasan agar penelitian
               itu mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
               Adanya landasan teori tersebut merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah
               untuk  mendapatkan  data.    Hal  lain  yang    perlu  dilakukan  oleh  peneliti  yaitu  menyusun
               kerangka berfikir.
                     Kerangka Berpikir adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan argumentasi yang
               konsisten  dengan  pengetahuan  sebelumnya  yang  telah  berhasil  disusun.    Menurut  Rusidi
               (1993), kerangka berfikir berarti  menduduk perkarakan masalah dalam kerangka teoritis atau
               disebut juga proses deduktif.
                     Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen (bebas) dan
               dependen  (terikat).  Bila  dalam  penelitian  ada  variabel  lain  yang  terkait,  maka  juga  perlu
               dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel
               tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada
               setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir
                     Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian
               tersebut  berkenaan  dua  variabel  atau  lebih.  Apabila  penelitian  hanya  membahas  sebuah
               variabel secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi
               teoritis  untuk  masing-masing  variabel,  juga argumentasi  terhadap  variasi  besaran  variabel
                           (1)
               yang diteliti.
                     Jadi kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun
               dari  berbagai  teori  yang  telah  dideskripsikan.  Berdasarkan  teori-teori  yang  telah
               dideskripsikan  tersebut,  selanjutnya  dianalisis  secara  kritis  dan  sistematis,  sehingga
               menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti.
                     Pada dasarnya esensi kerangka pemikiran berisi.
                     1.    Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan pada
                           landasan teoritik dan atau hasil penelitian yang relevan.
                     2.    Kerangka  logika  (logical construct)  yang  mampu  menunjukan  dan  menjelaskan
                           masalah yang telah dirumuskan dalam kerangka teori.
                     3.    Model penelitian yang dapat disajikan secara skematis dalam bentuk gambar atau
                           model matematis yang menyatakan hubungan-hubungan variabel penelitian atau






                                                            47
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59