Page 187 - Microsoft Word - Bab 1-6_final
P. 187

 Histologi dan Anatomi Fisiologi Manusia 




                                                       Topik 4
                                                 Mekanisme IV –
                                       Motorik Tidak Sadar-Refleks

                                         Refleks Sonatik dan Otomatik


               A.    PENDAHULUAN

                     Reflex adalah reaksi tubuh terhadap rangsang yang berlangsung secara cepat dan tidak
               disadari melalui jalur saraf yang dinamakan lengkung refleks.
                     Komponen  esensial  lengkung  refleks  adalah:  organ  reseptor  sensorik,  neron  aferen,
               neron  eferen,  organ  efektor  (otot  atau  kelenjar).  Ini  merupakan  refleks  sederhana  atau
               refleks  spinal  yang  merupakan  refleks  monosinaps  (dua  -  neron),  misalnya  refleks  lutut
               (refleks pattela)
                     Refleks  spinal  yang  lebih  kompleks  melibatkan  satu  atau  lebih  neron  internunsial
               dalam lengkung refleksnya, misalnya refleks fleksor merupakan unit refleks tiga-neron yang
               terdiri  dari  5  unsur,  yaitu  reseptor,  neron  aferen,  neron  internunsial,  neron  eferen,  dan
               efektor. Refleks spinal ini terjadi tanpa melibatkan sistem saraf pusat yang lebih tinggi (otak).
                     Refleks  yang  memerlukan  keterlibatan  fungsi  jaringan  otak  misalnya  reaksi  pupil
               terhadap cahaya dan refleks vestibular.
                     Refleks dikategorikan dalam 2 kelompok besar, yaitu :
               1.    Refleks  somatik adalah refleks  yang  melibatkan  rangsangan  otot  rangka  oleh  sistem
                     saraf  somatik.  Misalnya  refleks  lutut  dan  refleks  tarik-diri  (withdrawal  reflex)  bila
                     tangan kena api atau benda panas (boleh dicoba pada praktikum ini).
               2.    Refleks otononik (viseral) yang diperantarai  SSO dan merupakan  akibat aktivasi otot
                     polos, otot jantung, dan kelenjar. Refleks ini terlibat dalam pengaturan fungsi tubuh
                     antara lain fungsi pencernaan, tekanan darah, salviasi, dan berkeringat.

                     Contoh : refleks salvias merupakan respon:
                     1)    Refleks  tidak  bersyarat:  rangsang  berasal  dari  daerah  mulut  yang  berupa
                           rangsang kimia atau fisik: makanan atau benda lain, efek sensasi kecap, bicara,
                           gerakan  rahang,  atau  lidah.  Kontak  instrumen  dengan  mukosa  mulut  sewaktu
                           manipulasi gigi.
                     2)    Refleks  bersyarat:  rangsang  berasal  dari  organ  khusus  penglihatan,  penghidu
                           pendengaran atau pemikiran akan makanan yan disukai.

                     Fungsi refleks:
                     1.    Perlindungan tubuh dalam keadaan bahaya
                     2.    Pengaturan fungsi tubuh dalam mempertahankan kelangsungan hidup







                                                           180
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192