Page 20 - Tafsir Al-Azhar SURAH AL-MUZAMMIL
P. 20

7778                    Tafsir Al-Azhar  (Juzu' 29)

               Menurut riwayat dari Abu Abdurrahman;  ketika telah turun Surat "ya
           Ayyuhal Muzzammil",  maka satu tahun lamanya  kaum beriman mengerjakan
           dengan  tekun tiap malam, sampai  kaki mereka  jadi pegal lantaran  lamanya
           sembahyang. Lalu turunlah akhir Surat. Dengan demikian  terlepaslah mereka
           dari ibadat yang  berat itu.
               Riwayat dari Said bin Jubair, al-Hasan al-Bishri  dan Ikrimah begitu  jua.
               Al-Hafiz Ibnu Hajar menulis  dalam Syarah Bukhari; "setengah Ulama
           berpendapat  bahwa pada  mulanya  sembahyang malam itu adalah  wajib.
           Kemudian perintah itu dimansukhkan dengan bangun  sembahyang  malam
           sekadar  kuat, kemudian  yang itu pun dimansukhkan  dengan  perintah  sembdh-
           yang lima waktu."
               Tetapi  al-Maruzi  membantah  keterangan  itu.
               Setengahnya  lagi mengatakan  sebelum  Nabi Mi'raj belum ada sembahyang
           yang difardhukan.  As-Sayuthi  berpendapat  bahwa ayat 20 itu memansukhkan
           kewajiban  yang dipikulkan di pangkalsurat.  suatu golongan  Ulama mengata-
           kan bahwa sembahyang malam itu tetap wajib atas Nabi saja. setengah  Ulama
           lagi mengatakan bahwa atas ummat pun wajib juga,  tetapi berapa bilangannya
           tidaklah  ditentukan,  hanya asal berapa kuat saja.
               Di antara ahli tafsir mengeluarkan  pendapat  bahwa sejak semula  eiyamul
           Lailitu tetaplah nafilah atau mondub atau sunnah (dianjurkan),  tidak ada nasikh
           dan mansukh  dalam perkara ini. Ayatnya adalah ayat muhkam, artinya  tetap
           berlaku. Tetapi meskipun dia perintah sunnat, namun setengah orang yang
           beriman  mengerjakannya dengan tekun sampai tidak mengingat lagi akan
           kesihatan badan  dan tidak mengingat  lagi bahwa mereka pun wajib pula ber-
           usaha mencan rezeki yang halal. Dan kemudian hari akan datang  waktunya
           mereka  mesti pergi berperang pada jalan Allah. Maka diperingatkanlah  di akhir
           Surat,  ayat 20 supaya ibadat  itu dilakukan ala kadamya  saja,  jangan  sampai
           memberati.
              Ini pun dibuktikan pula dengan  beberapa  Hadis,  bahwa  ada orang  yang
           merentangkan  tali tempat bergantung ketika akan berdiri  menyambung
           sembahyang  di dalam mesjid, terutama  setelah pindah  ke Madinah. sedangkan
          -  dalam mengerjakan  sembahyang tarawih  atau qiyamul lail yang bulan puasa,
           tersebut pula ada yang sampai  sembahyang  41 rakaat  dengan witir, sampai
           sembahyangnya  itu ditutup  saja dengan  makan  sahur atau dengan  waktu
           subuh. Maka  diperingatkan  oleh ruhan agar diingat juga kewajiban-kewajiban
           lain yang akan kita hadapi  dalam hidup ini.
              Sekian tafsir dari Surat al-Muzzammil;  Alhamdulillah!
   15   16   17   18   19   20