Page 217 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 217

203



                terasing,  atau  paling  kurang  dianggap  jauh,  menjadi  dekat  dan  saling
                berbaur.
                     Dunia yang luas menjadi padat. Terciptalah jaringan-jaringan sosial
                yang menjadi katalisator bagi perubahan sosial. Dalam konteks zaman itu,
                di  akhir  abad  ke-20  mulai  berkembang  e-commerce  yang  menyebabkan
                kegiatan-kegiatan  komersial  menjangkau  seluruh  dunia.  Akan  tetapi,
                teknologi informasi yang menciptakan global village tersebut dimanfaatkan
                pula  sebagai  instrumen  kriminal.  Pelaku  terorisme  dan  berbagai  tindak
                kejahatan menggunakan fasilitas yang sama. Jadi, perkembangan teknologi
                canggih  berdampak  baik  terhadap  kekacauan  sosial  maupun  terhadap

                perubahan-perubahan  fundamental  pada  dunia  industri  barang  dan  jasa.
                Dalam  konteks  itu  Fukuyama  dan  Christensen  berbicara  tentang
                “disruption”, namun dengan paham yang berbeda. Fukuyama memahami
                disrupsi  sebagai  gangguan  terhadap  tata  sosial,  sedangkan  Christensen
                melihat  disrupsi  sebagai  peluang  inovasi  yang  menguntungkan.  Dengan
                demikian, maka diharapkan mahaiswa melalui pembelajaran ini:
                  1.  Mampu memahami dasar Pendidikan Agama Kristen di era disrupsi
                      (CP 1).
                  2.  Mahasiswa menjelaskan hakikat dan tujuan PAK di era disrupsi (CP

                      2).
                  3.  Mahasiswa  mampu  mengimplementasikan  PAK  sesuai  nilai-nilai
                      kekristenan  dalam  era  disrupsi  baik  dalam  lingkup  keluarga,
                      masyarakat dan lingkungan kampus serta masyarakat. (CP 5).

                B.  Kajian Umum Era Disrupsi
                     Dunia  hari  saat  sedang  menghadapi  fenomena disruption (disrupsi),
                situasi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja tidak lagi
                linear.  Perubahannya  sangat  cepat,  fundamental  dengan  mengacak-acak
                pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru. Disrupsi menginisiasi

                lahirnya  model  bisnis  baru  dengan  strategi  lebih  inovatif  dan  disruptif.
                Cakupan  perubahannya  luas  mulai  dari  dunia  bisnis,  perbankan,
                transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan. Era ini akan menuntut
                kita untuk berubah atau punah.
                     Tidak diragukan lagi, disrupsi akan mendorong terjadinya digitalisasi
                sistem pendidikan. Munculnya inovasi aplikasi teknologi seperti Uber atau
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222