Page 259 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 259
245
terinstitusionalisasi maka konflik dalam kehidupan manusia mudah
14
terjadi. Dari sini dapat dikatakan bahwa ketika agama telah menjadi
sebuah institusi yang berisi aturan, norma dan sanksi untuk mengatur dan
mengendalikan perilaku masyarakat maka agama tidak lagi dipandang
sebagai sebuah perwujudan iman percaya dan hubungan yang hakiki antara
Tuhan dengan umat-Nya.
Modul ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana hubungan politik dan
agama, khususnya agama Kristen serta bagaimana umat Kristen perlu
memahami politik secara umum dan politik di Indonesia serta politik
berdasarkan nilai-nilai kekristenan. Oleh karena itu pendidikan politik dan
kekristenan bagi mahasiswa khususnya di Universitas Kristen Indonesia
menjadi penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam melihat praktik-
praktik politik di sekitar kita.
Capaian pembelajaran modul “Pendidikan Politik dan Kekristenan di
Indonesia” adalah mahasiswa diharapkan untuk dapat:
1. mengetahui dan memahami pengertian politik secara umum,
2. mengetahui dan memahami hubungan politik dan agama,
3. mengetahui dan memahami politik dan agama di Indonesia,
4. mengetahui dan memahami politik berdasarkan Kekristenan,
5. memahami dan menerapkan peran umat Kristen di Indonesia.
B. Pengertian Politik
Sejumlah orang Kristen memandang politik sebagai sesuatu yang
negatif atau bahkan jahat dan kotor. Itu sebabnya, mereka berpikir lebih
baik menjauhkan diri dari segala sesuatu yang berhubungan dengan politik.
Pandangan ini tidak seluruhnya benar karena sesungguhnya politik dalam
suatu negara berkaitan dengan pemilihan dan pengambilan keputusan,
pembuatan kebijakan publik serta isu kekuasaan dan distribusi kekuasaan.
Dengan kata lain, politik tidak dapat dilepaskan dari upaya pembuatan
keputusan dan kebijakan secara tepat yang kemudian dilaksanakan dengan
cara-cara yang juga tepat untuk membangun sebuah negara yang aman dan
sejahtera serta menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik.
14 Peter Berger, “Religion and Global Civil Society” dalam Mark Juergensyer (Ed.), Religion
in Global Civil Society, (Oxford: Oxford University Press, 2005).

