Page 27 - Orasi Ilmiah “Transformasi Mediatisasi Informasi Dan Implikasinya Di Era Digital”
P. 27
dapat memberikan sumber pendapatan dan keuntungan yang baru bila
dilihat dari sisi penyediaan infrastruktur milik pribadi yang
digerakkan secara komersial yang memungkinkan tidak hanya aspek
kehidupan material saja yang terdampak, tetapi juga ruang material
dari kehidupan sosial itu sendiri. Transformasi ini kemudian
menciptakan suatu konstruksi sosial yang saya sebut sebagai logika
papan catur atau chessboard logic.
Logika papan catur ini atau chessboard logic muncul ketika
media, aktor politik dan aktor sosial lainnya saling memainkan peran
masing-masing dalam mengalahkan lawan. Dalam papan catur ini,
bidak-bidak adalah para aktor di mana masing-masing aktor memiliki
kekuatan yang tidak sama, akan tetapi memiliki peluang yang sama
untuk menyerang lawan. Ada proses menyerang (attack) aktor lawan
politik atau menyasar kelemahan lawan untuk memenangkan
permainan.
Thematic framing (Hepp, 2013) dalam logika papan catur
disebut sebagai notation, yaitu metode pencatatan langkah-langkah
catur yang berfungsi sebagai pemandu tindakan. Sebagai gambaran
yang mudah untuk dipahami pada masa pandemi Covid-19, aktor,
baik individu, kolektif, organisasi, masyarakat, dan pemerintah
memilih dan menyeleksi isu dan informasi tertentu untuk digunakan
sebagai amunisi menyerang lawan politik. Isu-isu dan informasi yang
digunakan sebagai panduan bagi para aktor, baik untuk menyerang
maupun bertahan dari posisinya. Sebagai contoh, ketika Menteri
Kesehatan, Terawan mengatakan bahwa hanya orang sakitlah yang
perlu menggunakan masker, sedangkan orang sehat tidak perlu.
Pernyataan ini dipahami bukan semata-mata sebagai upaya untuk
menyelamatkan masyarakat dari kekisruhan kelangkaan masker,
tetapi juga sebagai bentuk pertahanan (defense) dari serangan
masyarakat terkait penanganan Covid-19.
Orasi Ilmiah “Transformasi Mediatisasi Informasi Dan Implikasinya Di Era Digital” 21

