Page 7 - P17110214108_Sofia Fadilla Putri_1C_anyflip
P. 7

18    Media Gizi Indonesia, Vol. 12, No. 1 Januari–Juni 2017: hlm. 14–20


               Tabel 4. Distribusi Tingkat Konsentrasi Belajar Responden   mengakibatkan  tubuh  kekurangan  zat  gizi  dan

                                                                 gangguan metabolisme sehingga kadar gula dalam
                                               Total
                   Tingkat Konsentrasi
                                           n         %           darah menjadi rendah (Irianto, 2009).
                Kurang Sekali              5        11,6             Hasil  penelitian  menunjukkan  di  antara
                 Kurang                    4         9,3         responden yang terbiasa melakukan sarapan sehat,
                Cukup                      4         9,3
                Baik                       10       23,3         75%  memiliki  tingkat  konsentrasi  belajar  yang
                  Baik Sekali              20       46,5           baik.  Sedangkan  pada  mereka  yang  mempunyai
                                                                 kebiasaan  sekedar  sarapan,  43,8%  mempunyai
                                                                 konsentrasi  belajar  yang  baik.  Bahkan,  pada
               sesuai  dengan  usia  sedangkan  pada  anak-anak   responden  yang  terbiasa  tidak  sarapan,  hanya
               kemampuan konsentrasi terbatas jika dibandingkan   21,4%  yang  mempunyai  konsentrasi  yang  baik.
               dengan  orang  dewasa  (Hillman  &  Burkhalter,   Arifin  (2015)  menegaskan  bahwa  energi  dalam
               2011).                                            sarapan  memberikan  zat  gizi  bagi  otak  terlebih
                   Wiyani  &  Ardy  (2013)  menegaskan  bahwa    untuk berkonsentrasi di sekolah.
               ruangan  kelas  juga  dapat  mempengaruhi             Porsi  sarapan  yang  terlalu  berlebih  serta
               konsentrasi  belajar  siswa.  Keadaan  kelas  yang   menjadikan  anak  terlalu  kenyang  juga  termasuk
               terlalu dingin ataupun panas serta ventilasi yang   kebiasaan  yang  tidak  sehat  karena  dapat
               kurang mampu menurunkan konsentrasi siswa di      mengakibatkan  kantuk  sehingga  tidak  fokus.
               kelas dalam belajar. Kondisi udara harus nyaman   Anak  yang  melewatkan  sarapan  maupun  hanya
               serta bebas dari berbagai macam polusi. Keadaan   sekedar sarapan  memiliki keadaan jasmani  yang
               penerangan  tidak  terlalu  gelap  ataupun  terang   lemas. Oleh karena itu, zat gizi yang dikonsumsi
               karena hal tersebut dapat mengganggu penglihatan   harus cukup. Jika tubuh kekurangan zat gizi maka
               siswa (Hakim, 2003).                              menimbulkan kelesuan, kelelahan, kelaparan dan
                   Keterbatasan   dalam   penilaian   tingkat
               konsentrasi dalam penelitian ini adalah pada saat   fokus menjadi menurun (Santoso, 2011).
               kegiatan  tes  berlangsung  terdapat  beberapa
               responden  yang  menengok  ke  arah  teman        KESIMPULAN DAN SARAN
               sebangku.  Selain  itu,  fokus  responden  terhadap   Kebiasaan sarapan yang sehat menyumbang
               soal menjadi kurang oleh karena suara gaduh di    tingkat konsentrasi belajar yang baik dibandingkan
               luar kelas.                                       dengan  yang  hanya  melakukan  sekedar  sarapan
                                                                 dan  tidak  sarapan.  Sebagian  besar  responden
               Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan Tingkat         yang  melakukan  sarapan  sehat  memiliki  tingkat
               Konsentrasi Belajar                               konsentrasi belajar yang baik sekali dibandingkan

                   Anak yang tidak terbiasa melakukan sarapan    dengan responden yang memiliki kebiasaan tidak
               dapat berakibat negatif, misalnya menjadi lemas,   sarapan dan sekedar sarapan. Sarapan memberikan
               mengantuk, gairah belajar turun dan kemampuan     suplai zat gizi bagi otak sehingga anak tidak lemas,
               respon  sangat  rendah  karena  keadaan  lambung   tidak lapar, tidak mengantuk serta dapat menunjang
               yang kosong. Keadaan lambung yang kosong          konsentrasi belajar.

               Tabel 5. Distribusi Tingkat Konsentrasi Belajar Responden

                                                     Konsentrasi Belajar
                     Kebiasaan       Kurang    Kurang     Cukup       Baik    Baik Sekali   Total
                     Sarapan         Sekali                                                           p value
                                    n    %     n    %    n    %     n    %     n   %      n     %
                Tidak Sarapan       3   21,4   2   14,3   3   21,4   3   21,4   3   21,4   14   100,0
                Sekedar Sarapan     2   12,5   2   12,5   1   6,2   4   25,0   7   43,8   16   100,0   0,001
                Sarapan Sehat       0      0   0     0   0      0   3   25,0   9   75,0   12   100,0
                Sarapan Berlebih    0      0   0     0   0      0   0     0    1     0    1    100,0
   2   3   4   5   6   7   8   9   10