Page 118 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 118

iri melihat kekayaan atau pencapaian orang lain. Sebaliknya, pesan
                  Epictetus juga berlaku bagi kita semua untuk tidak memandang rendah

                  mereka yang harta bendanya lebih sedikit atau keahliannya lebih rendah
                  dari kita.

                  Lebih lanjut, Epictetus memberikan tips mengenai iri hati (akan kekayaan)
                  dan perspektif baru:

                         "Setiap kali kamu melihat orang kaya, lebih baik cermati apa yang
                         telah kamu miliki. Seandainya kamu tidak bisa melihat apa pun,
                         kamu berada di situasi yang menyedihkan. Namun, jika kamu tidak

                         memiliki keinginan akan harta benda, sadarilah bahwa kamu
                         memiliki sesuatu yang lebih besar dan berharga. Atau, ada
                         seseorang yang mempunyai istri cantik dan kamu tidak memiliki
                         keinginan memiliki istri cantik. Apakah menurut kamu (tidak memiliki
                         keinginan akan harta/istri cantik) ini adalah hal sepele? Berapa

                         banyak dari mereka—orang- orang kaya, berkuasa, atau hidup
                         dengan perempuan cantik—yang bersedia membayar untuk bisa
                         menganggap remeh kekayaan, kekuasaan, dan semua perempuan
                         yang mereka puja dan dapatkan?”

                  Walaupun terkesan sebagai pembenaran diri ("Ah, ini sih bisa-bisanya
                  sobat miskin untuk menghibur diri.”), tetapi coba kita renungkan dalam-
                  dalam perkataan Epictetus ini. Kita semua, yang setiap hari dikejar

                  keinginan-keinginan, ingin lebih banyak uang lagi; ingin punya motor;
                  yang sudah punya motor ingin skuter mahal atau punya mobil; yang
                  sudah punya mobil ingin ganti mobil lebih mewah; yang punya tas ingin
                  tas lebih mahal lagi; yang sudah punya smartphone ingin yang lebih
                  canggih lagi; yang sudah punya istri ingin istri lebih cantik, dan lain
                  seterusnya. Semua keinginan ini mendera, membuat kita terobsesi, dan
                  terkadang mendorong kita untuk berbuat kejahatan, seperti korupsi.


                  Dalam Filosofi Teras, ada yang lebih nikmat daripada keinginan yang
                  terpenuhi, yaitu tiadanya keinginan itu sendiri. Ini lebih hebat dari sekadar
                  ikhlas menerima bahwa kita tidak memiliki

                        (tapi dalam hati masih mengingini). Kata Epictetus, orang- orang
                       kaya dan berkuasa harusnya bahkan bersedia membayar untuk bisa
                       terbebas dari keinginan-keinginan. Filosofi Teras mengajarkan kita

                       bahwa langkah awal untuk bisa terbebas— minimal mengurangi—
                       keinginan, adalah dengan benar-benar mengenali apa yang kita ingini
                       tersebut, apakah kita mengingini hal-hal di luar kendali kita (dikotomi
                       kendali).

                              "If you live according to what others think, you will never be
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123