Page 28 - 3. Laporan Kinerja BMKG_high
P. 28
12 LAPORAN KINERJA 2016
c. Tuntutan layanan informasi meteorologi penerbangan menyongsong
pengalihan FIR (Flight Information Region). Pelayanan informasi cuaca
penerbangan dalam wilayah FIR ditugaskan kepada stasiun Meteorologi
Penerbangan yang ditunjuk sebagai MWO (Meteorological Watch Office). MWO
dituntut untuk menerbitkan informasi Sigmet terkait munculnya fenomena cuaca
ekstrim seperti adanya siklon, Badai Guntur (Thunder Storm) dan Debu Vulkanik
ketika terjadi letusan gunung berapi.
Lingkungan Strategis Nasional :
a. Kurangnya sarana observasi untuk mendukung sistem pelayanan informasi
peringatan dini cuaca ekstrim untuk keselamatan penerbangan dan maritim.
b. Kurangnya sarana observasi untuk mendukung sistem pelayanan informasi
peringatan dini cuaca ekstrim untuk keselamatan penerbangan dan maritim.
c. Belum terintegrasinya jaringan pengamatan meteorologi dan oseanografi
yang dikelola oleh berbagai Kementerian/Lembaga maupun institusi berbeda
di Indonesia, perlu segera diupayakan kerjasama lintas sektoral yang
diarahkan untuk terimplementasinya WIGOS di tingkat nasional.
d. Data iklim historis belum di digitasi dari UPT di daerah. Sejauh ini baru
data dengan format FKLIM yang sudah berhasil di digitasi melalui kegiatan
data-rekon dari Pusat Data Base BMKG. Selebihnya, data dengan format
yang lain masih berada dalam format hardcopy pada UPT di daerah. Data-
data yang belum didigitasi dan diselamatkan ini merupakan potensi besar
yang masih belum tersentuh. Untuk ke depannya, BMKG perlu merumuskan
strategi untuk menyelamatkan data-data tersebut, karena nilainya dalam
menjelaskan variabilitas dan perubahan iklim sangat besar.
e. Tantangan dari kebijakan Kepala BMKG untuk melakukan otomatisasi
pengamatan iklim dengan target capaian 2017. Otomatisasi diperlukan
untuk meningkatkan kecepatan layanan data dalam rangkaian proses menuju
informasi dan diseminasinya.
f. Layanan informasi iklim dan kualitas udara yang cepat, tepat, akurat, mudah
dipahami serta luas jangkauannya sudah menjadi kebutuhan pengguna
(end users) yang harus segera dijawab agar informasi tersebut dapat
bermanfaat.
g. Pemahaman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami di
masyarakat masih lemah. Hal ini menyebabkan masih tingginya dampak
yang terjadi akibat gempabumi dan tsunami walaupun informasi telah
disampaikan kepada masyarakat. Akibatnya masih diperlukan kegiatan
sosialisasi produk-produk informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami
kepada instansi terkait yang mempunyai kompetensi memberikan pendidikan
langsung kepada masyarakat.
h. Diperlukan jaringan pengamatan listrik udara dengan peralatan spesifikasi
tertentu yang lebih modern dan dalam jumlah yang memadai sehingga
dapat melingkupi/mengcover luasan wilayah Indonesia yang rawan petir
dan sangat luas.
BAB I BAB II BAB III BAB IV
Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

