Page 26 - 3. Laporan Kinerja BMKG_high
P. 26
10 LAPORAN KINERJA 2016
d. Perka BMKG Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika sebagai pedoman pembuatan Renstra BMKG dalam
tahapan 5 tahunan.
e. Agenda pembangunan Nawa Cita Ke-7: “Mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”. Arah kebijakan
dan strategi BMKG dalam RPJMN 2015-2019 merujuk pada Sub Agenda
“Pelestarian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Pengelolaan Bencana”
f. Tersedianya anggaran dalam APBN dengan asas performance based budgeting
untuk penyelenggaraan program/kegiatan BMKG.
g. Tersedianya sumber daya manusia yang cukup kompetensinya, dimana banyak
beberapa perguruan tinggi dan akademi yang menyelenggarakan program
meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
h. Arah kebijakan dan prioritas pembangunan ekonomi dalam Masterplan
Percepatan dan Pengembangan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
i. Kerjasama di tingkat nasional antara lain :
1) Mandat untuk membangun Sistem Informasi Hidrologi, Hidrogeologi
dan Hidrometeorologi (SIH3) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Kem.PUPR) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (Kem.ESDM). Sistem portal ini bermaksud untuk menyatukan
informasi air dalam siklusnya, yaitu informasi air hujan yang dikelola
oleh BMKG, informasi air permukaan (sungai) yang dikelola oleh PU dan
informasi air tanah yang dikelola oleh ESDM.
2) Sekolah Lapang Iklim (SLI), yang merupakan kegiatan kerjasama antara
BMKG dengan Kementerian Pertanian, bertujuan sebagai mekanisme yang
menjembatani informasi iklim dari BMKG sebagai penyedia dengan petani
sebagai end-user. Sekolah Lapangan Iklim ini melibatkan secara penuh
para penyuluh pertanian dari Kementerian Pertanian sebagai mediator/
interface antara informasi iklim dan petani. Sejauh ini pelaksanaan SLI
sebagai proses pembelajaran telah terbukti secara sukses meningkatkan
penggunaan informasi iklim oleh petani, dan di beberapa tempat secara
positif meningkatkan produktivitas lahan tanam.
3) Meningkatnya kerjasama di bidang perubahan iklim dan kualitas udara,
baik di tingkat nasional, regional dan internasional. Beberapa kerjasama
nasional yang dimaksud antara lain Bappenas, Kementerian Kesehatan,
dan Indonesian National Carbon Accounting System (INCAS) (Kementerian
Kehutanan).
2. Permasalahan
Permasalahan yang dapat menghambat keberhasilan program dan kegiatan-
kegiatan BMKG antara lain adalah sebagai berikut :
Lingkungan Strategis Global :
a. Tuntutan dari WMO untuk melakukan otomatisasi dengan target capaian
2017, otomatisasi diperlukan untuk meningkatkan kecepatan layanan data
dan informasi dari satu proses ke proses yang lain.
BAB I BAB II BAB III BAB IV
Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

