Page 48 - ALBAYAN EDISI 19
P. 48

TAUSIIYAH


           JANGAN BIARKAN WAKTUMU BERLALU
           Ust. Novi Maulana Yusup, Lc., M.Pd.I
           Guru IMAD Ikhwan



























             Terkadang, kita merasa bahwa hari ber-  da’ Radhiyallahu anhu]
          ganti begitu cepat. Tiba-tiba kita berada di   Perkataan di atas menggambarkan
          siang hari, padahal belum lama pagi. Tidak   bahwa seorang manusia memang sedang
          begitu lama kita menikmati waktu siang,   mengarungi masa atau waktu jatah hidup
          malam pun sudah kembali datang. Hari   di dunia. Setiap hari berlalu berarti waktu
          berganti pekan, pekan berganti bulan,   jatah hidup kita pun berkurang. So, pergu-
          bulan berganti tahun. “Eh, sudah besar ya,   nakan waktu sebaik mungkin dan jangan
          perasaan baru kemarin kamu lahir, nak!”   biarkan waktu kita berlalu begitu saja tan-
          tidak sedikit yang berujar seperti itu di kala   pa ada hal-hal positif yang dapat kita kerja-
          melihat anaknya tumbuh besar.         kan di dalamnya.
             Begitulah kiranya kita merasakan per-  Anjuran untuk menggunakan waktu
          putaran waktu yang begitu cepat. Bukan   dengan baik telah disampaikan secara run-
          soal jumlah jamnya berkurang atau harin-  ut dari sabda Nabi ﷺ yang mulia:
          ya dipangkas atau bahkan hitungan bulan-
          nya mengalami penyusutan.  Tapi semua       َلبق َكَبابَش : ٍ سْمَخ َلبق اًسْمَخ ْمِنَتْغا
          ini cepat berlalu karena aktivitas yang kita   َلبق َكانِغو ،َكِمَقَس َلبق َكَتَّح ِ صو ،َكِمرِه
          lakukan seolah lebih banyak ketimbang                                  َ
                                                                                  ْ
                                                                          َ
                                                                                 ِ
          waktu yang tersedia, apa lagi jika tidak bisa   َلبق َكَتايَحو ،َكِلْغُش َلبق َكَغارَفو ،َكرقَف
          mengaturnya dengan baik.                                             َكِت ْ وم َ
             Imam  al-Hasan  al-Bashri  rahimahullah   “Pergunakan lima hal sebelum (datang)
          berkata:                              lima hal: masa mudamu sebelum datang
                         َّ
                              َ
                                  َ
                م ْ وَي  َ بَهَذ املُك ماَّيأ َتْنأ امَّنإ مَدآ َنْبِا   masa tuamu, masa sehatmu sebelum da-
               ٌ
                            ٌ
                         َ
                                    َ ِ َ
                                                tangnya waktu sakitmu, masa kayamu
                                   َكُضْعَب  َ بَهَذ   sebelum datang masa miskinmu, masa
             Wahai Ibnu Adam (manusia), kamu itu   senggangmu sebelum datang masa sibuk-
          hanyalah (kumpulan) hari-hari, tiap-tiap   mu dan masa hidupmu sebelum datangn-
          satu hari berlalu, hilang sebagian dirimu.  ya waktu matimu.” (HR. Baihaqi dari Ibnu
          [ Riwayat Abu Nu’aim dalam Hilyatul-Auli-  Abbas)
          ya`. Perkataan ini juga diriwayatkan al-Bai-  Artinya, lima hal ini adalah masa-ma-
          haqi dalam Syu’abul- Iman, dari Abud Dar-  sa kita dapat berkatifitas dengan leluasa,
         48    MAJALAH AL-BAYAN
               EDISI 19
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52