Page 43 - ALBAYAN EDISI 19
P. 43
PENGEMBARA DUNIA Sudah sebulan sejak ujian kelas akhir sele-
sai. Minggu lalu sudah diumumkan hasil
ujian, juga diumumkan bahwa semua din-
Karya: Hasbi N. D. (X IPA IMAD Ikhwan) yatakan lulus.
Hari ini merupakan hari wisuda untuk
murid-murid kelas akhir. Wisuda dibuka
dengan penyampaian sambutan dan nase-
hat dari Kepala Sekolah.
“Assalamu`alaikum warahmatullahi wa-
barakatuh,” ucap Kepala Sekolah membuka
perkataannya dengan lembut nan tegas,
“anak-anakku, ingatlah selalu, ini bukanlah
akhir dari segalanya. Kalian jangan berpikir
bahwa semua ini sudah selesai.
Jangan sekalipun kalian berpikiran sep-
erti itu. Ini merupakan langkah awal kalian
berjuang demi cita-cita yang selalu kalian
angankan. Teruslah berjuang, Nak. Takluk-
kanlah semua ujian yang sudah menan-
timu. Kejarlah terus mimpi-mimpimu,
karena di dunia ini manusia hanyalah
pengembara. Dari hari ke hari, dari satu
tempat ke tempat yang lain, dari satu ke-
jadian ke kejadian lain, kita akan selalu
mengembara. Mencari jawaban di setiap
perjalanan. Menemukan petunjuk untuk
melanjutkan perjalanan. Dan sejatinya kita
tidak akan pernah berhenti, hingga tiba ke-
tika semua perjalanan kita telah usai. Kita
akan menuntaskan semuanya. Menuju
gerbang kehidupan abadi, MATI.
Nah, apapun yang terjadi setelah
hari ini, dimanapun kakimu akan pergi,
pakailah selalu senjata ini.” Kepala Seko-
lah bersiap menyebutkannya. Wajahnya
berpamitan, dan menuju ruangan mas- penuh pengharapan terakhir. Sejak tadi,
ing-masing. Ujian selanjutnya sebentar lagi seluruh ruangan sunyi, “senjata ini akan se-
dimulai. Masih banyak lagi ujian yng belum lalu membantumu. Ada tiga senjata terse-
diujikan. but yaitu; pegang teguh kejujuran, seman-
Aku sudah siap menghadapinya, pun gat pantang menyerah, dan bersabar atas
ujian-ujian selanjutnya. Dalam “medan apapun ujian kalian. Ujian sebulan lalu su-
perang”, kehormatan diri dipertaruhkan. dah memberikan banyak pelajaran berhar-
Contohnya kejujuran. ga. Sekarang, waktunya kalian memahami
“Lebih baik jujur walau tak tahu nilai semuanya.”
jelek sudah menunggu, daripada nilai kita Ruangan wisuda lengang sejenak.
bagus, tapi kita curang,” ujar Farhan sebe- Kepala Sekolah menyudahi nasehatnya.
lum memasuki hari ujian. Kata-katanya seperti menyihir semua yang
Jika ada yang bertanya aku menyontek ada di ruangan tersebut. Lima detik hen-
atau tidak, tentu saja aku tidak menyontek, ing, kemudian ruangan itu penuh dengan
karena aku sudah meyiapkan “senjata” dari riuh tepuk tangan. Nasehat itu selalu kuin-
jauh-jauh hari sebelum menuju medan gat jauh dalam hatiku. Besok lusa, aku pasti
perang. Aku sudah siap, bahkan sebelum akan membutuhkan “senjata” tersebut.
memasuki masa-masa ujian.
***
Siang dan malam terus berganti.
Minggu-minggu sulit ujian sudah kulewati.
MAJALAH AL-BAYAN 43
EDISI 19

