Page 7 - ALBAYAN EDISI 19
P. 7

tersebut. Mayoritas terharu dan    “masa liburan bukan berarti   Prof.  Dr. K.H. Amal
          ikut bahagia  dengan momen                             Fathullah Zarkasyi, M.A.,
          tersebut.                  bebas atau mbruwah, teta-   salah satu Pimpinan
            Kejadian  itu  mengindi- pi harus tetap mempunyai    Pondok  Modern  Gon-
          kasikan bahwa salah satu keba-  pedoman. Bukan untuk   tor dalam sebuah kes-
          hagian terbesar orang tua adalah                       empatan memberikan
          bersama dengan anak-anaknya.   bermalas-malasan dan tidak   nasihat menjelang libu-
          Terlebih jika orang tua tersebut  menghasilkan apa-apa, tapi   ran santri Gontor men-
          sudah memasuki usia senja. Ten-  harus tetap aktif berkegiatan   yatakan “masa  liburan
          tu  bersama  dengan  anak-anak                         bukan berarti  bebas
          mereka menjadi kebahagiaan      serta produktif”       atau mbruwah, tetapi
          meski tidak pernah diucapkan.                          harus  tetap  mempu-
                                                                 nyai  pedoman.  Bukan
            Hal inilah yang juga dijelaskan oleh Ust.   untuk  bermalas-malasan dan tidak meng-
          Syariful Mahya, dalam sebuah video ceramah   hasilkan apa-apa, tapi harus tetap aktif berke-
          di media sosial. Dia menyatakan meski orang   giatan serta produktif” jelasnya sebagaimana
          tua tidak pernah meminta untuk pulang, se-  dalam www.gontor.ac.id.
          jatinya mereka memendam kerinduan yang
          sangat mendalam. Mereka bahkan seringkali   Prinsip liburan yang produktif inilah yang
          berbohong semata-mata tidak ingin  meng-  harus menjadi bekal para santri. Ada adagi-
          gangu aktivitas anaknya. Itulah mengapa,   um yang terkenal di pesantren bahwa liburan
          momen liburan menjadi kesempatan yang   adalah perpindahan kegiatan dari suatu ke-
          baik untuk menunaikan salah satu keawa-  giatan ke kegiatan yang lain. Berpindah berar-
          jiban, sebagaimana kewajiban yang lain.   ti bergerak kepada hal yang juga positif bukan
          Liburan Dalam Perspektif Santri       sebaliknya.  Maka, kemampuan santri dalam
                                                mengelola liburan secara positif adalah salah
            Selain masyarakat umum, liburan juga   satu indikator untuk mengukur keberhasilan
          merupakan salah satu momen paling ditung-  santri saat masih di pesantren.
          gu oleh para santri. Bagi sebagian santri libu-  Liburan sebagai waktu luang bagi seorang
          ran seolah menjadi oase di tengah kesibukan   Muslim
          berkehidupan  di Pesantren. Secara umum,
          ada dua kesempatan berlibur bagi santri. Bagi   Prinsip memanfaatkan waktu luang sebe-
          pesantren  yang  mengikuti  kalender  Pendi-  narnya merupakan implementasi dari Hadits
          dikan Nasional (Diknas), mereka mempunyai   Nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra
          waktu libur pada setiap akhir semester (De-  yang berbunyi, min husnil islamil mar’I tarkuhu
          sember-Januari) dan akhir  tahun (Juni-Juli).   mala ya’nihi. Artinya  “Di antara (tanda) ke-
          Adapula  pesantren yang mengagendakan   baikan Islam seseorang adalah (dia) mening-
          waktu libur pada santrinya saat bulan Rabiul   galkan hal-hal yang tidak bermanfaat.”
          Awal (akhir semester 1 kalender pesantren)   Memanfaatkan waktu luang juga bermak-
          dan Ramadhan sebagaimana Pondok Mod-  na menyibukkan diri untuk kegiatan positif
          ern Gontor.                           dan  menghindari  perbuatan  negatif.  Hanya
            Idealnya masa liburan tersebut  bisa di-  ada dua pilihan bagi seorang muslim waktu
          manfaatkan oleh santri dengan kegiatan     diisi dengan kebaikan atau jika tidak pasti di-
          positif. Namun sebagaimana pengalaman   isi  dengan keburukan. Diam dan “ngangur”
          kak Jihan yang ditulis di pena santri (www.  termasuk hal yang sia-sia yang merupakan ke-
          smatrensains.sch.id), menjelaskan bahwa   burukan. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu
          sebagian teman-temannya justru malah me-  Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah.
                                                                           َ
                                                   ِ ِ
          manfaatkannya sebagai ajang balas dendam.   لطاَبلاب َكْتَلَغَتْشا َّلاِإَ و ّقَحلاب اَهْتَلَغْشأ ْنِإ َكُسْفَنَ و
                                                        ِ
                                                                     ِ
                                                                  ِ
          “Target pertama tentu saja handphone (HP),   “Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-
          setelah itu baru penambahan jam tidur” jelas   hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan
          kak jihan.                            hal-hal yang batil.”
            Tentu aktivitas tersebut sangatlah kontras
                                                   Jadi, sebagai seorang muslim kita harus
          dengan apa yang selama ini mereka bangun   memegang teguh prinsip mengisi liburan se-
          di pesantren. Padahal banyak kegiatan yang   bagaimana Islam mengajarkan. Semoga da-
          bisa dimanfatkan daripada kedua hal di atas   lam momen liburan ini kita bisa menjadi ma-
          seperti, berkunjung ke rumah saudara atau   nusia yang lebih produktif yang tetap mampu
          teman, atau bahkan mengembangkan ke-  menebar rmanfaat bagi lingkungan sekitarn-
          mampuan individu semisal kursus sesuai mi-  ya. Rahmatan liman haulau
          nat mereka.
                                                                MAJALAH AL-BAYAN   07
                                                                         EDISI 19
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12