Page 8 - ALBAYAN EDISI 19
P. 8
S pada kita tuk meluangkan sejenak waktu un-
Saat ini jika kita mendengar kata liburan
tuk bercuti, dalam perkataannya:
maka yang terngiang dalam pikiran kita ada-
ً
lah wisata. Lantas apa yang dimaksud berlibur
ْ تَيِمُع َتْهَ رْك َ أ ا َ ذِإ اَهَّنِإَف ةَعاَس َ بوُلُقْلا اوُح ْ وَ ر
atau berwisata? Apakah keduanya mengand-
“Luangkanlah waktu sejenak bagi hati
ung arti sama atau berbeda?
(perasaan) kalian tuk bercuti, karena jika terus
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dipaksa (melakukan kesibukan) ia akan buta
(KBBI) berarti bepergian bersama-sama (untuk
memperluas pengetahuan, bersenang-sen-
Ad-Diin, 2/30)
ang, dan sebagainya). Dalam bahasa arab
Al-Imam Al-Ghozali juga menjelaskan
wisata dikenal dalam “al-Siyahah, al-Rihlah, (sumpek dan galau).” (dikutip dari: Ihya’ Ulum
dan al-Safar” ketiganya mengandung arti manfaat atau faidah dari bercuti. “Selama hal-
perjalanan. Adapun libur dalam bahasa arab hal mubah, (semisal: touring atau wisata) ber-
disebut “al-uthlah”, sedangkan dalam KBBI tujuan untuk hiburan atau bersenang-senang
artinya bebas dari bekerja atau sekolah. Lebih atas sesuatu yang dibolehkan, maka hal terse-
luas libur bisa diartikan berhenti sejenak dari but dibolehkan oleh syaria’t. Karena mengam-
kesibukan. Fungsinya untuk menghapus letih bil cuti, berguna tuk memicu semangat seseo-
dan memberi ruang pikirannya untuk beristi- rang agar melakukan aktivitas sehari-harinya
rahat, guna mengisi kembali energinya untuk (setelah cuti) dengan lebih sungguh-sungguh
menghadapi kesibukan sehari-hari. dan optimal.” (Ihya Ulum Ad-Diin, 2/283)
Dari pengertian di atas bisa diambil kes- Mengisi Waktu libur
impulan bahwa liburan disandarkan pada Mengisi waktu libur bisa dilakukan den-
waktunya sedangkan wisata adalah salah satu gan cara melakukan berbagai kegiatan, baik
aktivitas cara memanfaatkan liburan tersebut. berupa: edukasi, kuliner dan wisata. Hal ini
Bagaimana Islam Memandang Liburan? dibolehkan dalam syaria’t islam, selama tidak
melampaui rambu serta norma agama den-
Islam agama fitrah dan seimbang. Islam gan melakukan kemaksiatan. Mengisi libur
menganjurkan pemeluknya untuk bekerja dengan aktifitas positif sangatlah dianjurkan
juga berlibur. Menyuruh untuk beribadah terlebih lagi jika hal tersebut bernilai sunnah,
juga rahah atau refressing. Menggapai sukses semisal: silaturahim ke teman dan sanak-fa-
di dunia juga sukses di Akhirat. mili, atau membaca Al-Quran. Salah satu yang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, menjadi favorit mengisi waktu libur adalah
berlibur pada dasarnya adalah mengalihkan dengan berwisata.
waktu dengan melaksanakan kegiatan yang Wisata sebagaimana dijelaskan di awal
bertujuan rehat, atau menggunakan waktu
dengan bersantai, terbebas dari rutinitas kes-
eharian, namun tetap bernilai ibadah dan ber- LIBURAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
manfaat. Tidak ada yang sia-sia dalam setiap
jenak-jenak kehidupan seorang muslim. (Diringkas dan disederhanakan Oleh Tim Redaksi dari berbagai sumber)
Sebagaimana dikutip di Republika.co.id
Guru besar Agama Islam IPB, Prof Didin Hafid-
huddin menyatakan di dalam Islam, berlibur
atau liburan masuk ke dalam ranah mubah
atau dibolehkan. Selama liburan tersebut ada
manfaatnya.
Bahkan menurut dia, Nabi Muhammad
juga menganjurkan berlibur untuk memper-
hatikan tubuh kita, mata dan lainnya. Oleh
karena itu, dengan berlibur melepas penat
sendiri atau bersama keluarga merupakan hal
yang bagus untuk memperhatikan tubuh. Se-
bagaimana Hadits Rasullullah SAW:
هُتَّ رِش تناك نمف ، ٌةَ رْت َ ف ٍةَّ رِش ِّلكلو ٌةَّ رِش ٍ لمع ِّلكل َّنإ“
”َكله دقف كلذ ِ ريغ ىلإ هُتَ رْت َ ف تناك نمو ، حلفأ دقف يتَّنس ىلإ
“Setiap pekerja pastilah berapi-api (se-
mangatnya di awal kerja), dan setiap yang
bersemangat pastilah ia akan melemah dan
butuh akan istirahat sejenak, maka sunggu-
hlah beruntung jika istirahatnya digunakan
tuk melakukan kesunnahanku.” (HR. Ahmad
dan Thobroni, dari: Sy. Abdullah bin Amr. Dan
berkata Al-Imam At-Turmudzi: Hadits Hasan
Shohih)
Ali bin Abi Thalib pun menganjurkan ke-
08 MAJALAH AL-BAYAN
EDISI 19

