Page 9 - ALBAYAN EDISI 19
P. 9

mengandung arti melakukan perjalanan.    Di antaranya adalah apa yang diucapkan
          Dalam islam melakukan perjalanan sudah   oleh sebagian tabiin terkait dengan firman
          diberikan pedoman sesuai dengan Al-Qur’an   Allah Ta’ala:
          dan Sunnah serta penjelasan oleh para ulama.   “Mereka itu adalah orang-orang yang ber-
          Fungsinya untuk meninggikan pemahaman   taubat,  beribadah,  memuji,  melawat,  ruku,
          wisata  dengan  mengaitkannya  dengan  tu-  sujud,  yang  menyuruh  berbuat ma’ruf  dan
          juan-tujuan yang mulia. antara lain:  mencegah berbuat munkar dan yang meme-
          1. Mengaitkan wisata dengan ibadah,   lihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakan-
                                                lah orang-orang mukmin itu.” (QS. At-Taubah:
            Ketika ada seseorang datang kepada Nabi   112)
          sallallahu  alaihi  wa  sallam  minta  izin  untuk
          berwisata dengan pemahaman lama, yaitu   Ikrimah  berkata ‘As-Saa’ihuna’ mereka
          safar dengan makna  kerahiban atau sekedar   adalah pencari ilmu. Diriwayatkan oleh Ibnu
          menyiksa diri, Nabi sallallahu alaihi wa sallam   Abi Hatim  dalam tafsirnya, 7/429. (lihat Fathul
          memberi petunjuk kepada maksud yang   Qadir, 2/408.) Meskipun penafsiran yang be-
          lebih mulia dan tinggi dari sekedar berwisa-  nar menurut mayoritas ulama salaf bahwa
          ta dengan mengatakan kepadanya, “Sesun-  yang dimaksud dengan  ‘As-Saaihin’ adalah
          guhnya wisatanya umatku adalah berjihad di   orang-orang  yang berpuasa.
          jalan Allah.” (HR. Abu Daud, 2486, dinyatakan   3. Mengambil pelajaran dan peringatan
          hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Abu Daud   Dalam  Al-Qur’anulkarim  terdapat  perin-
          dan dikuatkan sanadnya oleh Al-Iraqi dalam   tah untuk berjalan di muka bumi di beberapa
          kitab Takhrij Ihya Ulumuddin, no. 2641). Per-  tempat.   Allah   berfirman:  “Katakanlah:  ‘Ber-
          hatikanlah bagaimana Nabi  sallallahu alaihi   jalanlah di muka bumi, kemudian perhatikan-
          wa sallam mengaitkan wisata yang dianjurkan   lah bagaimana kesudahan orang-orang yang
          dengan tujuan yang agung dan mulia.   mendustakan itu.” (QS. Al-An’am: 11)
          2. Mengaitkan dengan ilmu pengetahuan    Dalam  ayat  lain, “Katakanlah: ‘Berjalan-
            Pada permulaan Islam, telah ada perjala-  lah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah
          nan sangat agung dengan tujuan mencari   bagaimana akibat orang-orang yang berdo-
          ilmu dan menyebarkannya. Sampai  Al-Khat-  sa.” (QS. An-Naml: 69)
          ib Al-Bagdady menulis kitab yang terkenal   Al-Qasimi rahimahullah berkata; ”Mereka
          ‘Ar-Rihlah Fi Tolabil Hadits’, di dalamnya beli-  berjalan dan pergi ke beberapa tempat untuk
          au mengumpulkan kisah orang yang melaku-  melihat berbagai peninggalan sebagai nase-
          kan perjalanan hanya untuk mendapatkan   hat, pelajaran dan manfaat lainnya.” (Mahasinu
          dan mencari satu hadits saja.         At-Ta’wil, 16/225)
 LIBURAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM                 4. Mengaitkan wisata dengan berdakwah
                                                   Maksud yang paling mulia dari wisata
 (Diringkas dan disederhanakan Oleh Tim Redaksi dari berbagai sumber)  dalam Islam adalah berdakwah kepada Allah
                                                Ta’ala, dan menyampaikan kepada manusia
                                                cahaya yang diturunkan kepada Muhammad
                                                sallallahu alaihi wa sallam. Itulah tugas para
                                                Rasul dan para Nabi dan orang-orang setelah
                                                mereka dari kalangan para shahabat semo-
                                                ga, Allah meridhai mereka. Para shabat Nabi
                                                sallallahu alaihi wa sallam telah menyebar ke
                                                ujung dunia untuk mengajarkan kebaikan ke-
                                                pada manusia, mengajak mereka kepada ka-
                                                limat yang benar. Kami berharap wisata yang
                                                ada sekarang mengikuti wisata yang memiliki
                                                tujuan mulia dan agung.
                                                5. Merenungi Keindahan Ciptaaan Allah
                                                   Menikmati indahnya alam nan agung se-
                                                bagai pendorong jiwa manusia untuk men-
                                                guatkan keimanan terhadap keesaan Allah
                                                dan memotivasi menunaikan kewajiabn hid-
                                                up. Karena refresing jiwa perlu untuk memu-
                                                lai semangat kerja baru. Allah subhanahu wa
                                                ta’ala berfirman:
                                                   Katakanlah: “Berjalanlah di (muka) bumi,
                                                maka  perhatikanlah  bagaimana  Allah  men-
                                                ciptakan (manusia) dari permulaannya, kemu-
                                                dian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesung-
                                                guhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
                                                (QS. Al-Ankabut: 20)

                                                                MAJALAH AL-BAYAN   09
                                                                         EDISI 19
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14