Page 23 - AL BAYAN EDISI 21
P. 23

SISI NEGATIF KONTEN PSIKOLOGI                  perbuat pada orang tuanya. Lalu dari mulut
                                                mereka keluar ucapan seperti “ya wajar lah
                                                saya kayak gini. Orang tua saya tuh toksik
 Oleh: M. Habibulloh A. (XII IMAD Ikhwan)       banget.”
                                                   Padahal informasi semacam ini baiknya
                                                digunakan untuk diri sendiri. Maksudnya,
                                                informasi seperti ini bukan digunakan
                                                untuk melabeli orang tua  kita ataupun
                                                orang lain, melainkan digunakan oleh
                                                diri  kita  sendiri sebagai  bahan renungan,
                                                seperti;  “apakah saya termasuk orang
                                                toksik?”
                                                   Masih banyak lagi informasi seputar
                                                psikologi yang niat awalnya baik malah
                                                berujung kepada hal semacam tadi.
                                                Contoh lain, dalam persoalan gangguan
                                                jiwa. Misalnya tentang gejala depresi.
                                                Mungkin penulis konten yang berisi
                                                informasi psikologi itu berniat ingin
                                                mengedukasi orang-orang supaya apabila
                                                mengalami hal seperti yang diinformasikan
                                                bisa segera konsultasi ke ahlinya (psikolog
                                                atau psikiater), mengingat efek yang
                                                ditimbulkan  masalah  psikologi  bisa
                                                berdampak   buruk   bagi  kehidupan
                                                seseorang.
                                                   Nah, yang jadi masalah bukanlah si
                                                penulis informasi tersebut, melainkan
                                                orang yang  mengonsumsi informasi
                                                tersebut. Oleh sebagian orang infromasi
                                                tentang  gejala  depresi  itu  malah
                                                digunakan  untuk  mendiagnosis  diri
                                                sendiri  yang  menyebabkan   mereka
                                                menjadi larut di dalam kondisi yang
                                                seharusnya diperbaiki (baca: depresi).
                                                Padahal seharusnya informasi seputar hal
                                                tersebut tidak digunakan sebagai sarana
                                                untuk menghakimi orang lain ataupun
                                                membenarkan kekeliruan yang dilakukan
                                                diri sendiri.
                                                   Agak lucu sebenarnya. Jika dilihat dari
                                                catatan masa lalu, sekiranya orang tua kita
                                                ataupun kakek nenek kita dan orang-orang
                                                yang hidup pada masa sebelum sekarang
                                                tidak berlarut dalam masalah mental
                                                yang dialami. Boleh jadi mereka hanya
                                                merasakan masalah kesehatan mental saja
                                                dan tidak mengenal istilah seperti; stres,
                                                depresi, bahkan istilah ‘masalah kesehatan
                                                mental’ itu sendiri. Alhasil, mereka
                                                menganggap hal tersebut sebagai hal
            Ironisnya, kini informasi tersebut malah   biasa yang mungkin saja sembuh dengan
          sering digunakan oleh seorang anak untuk   sendirinya.
          men-judge orang tuanya sendiri sebagai
          “toxic parents”. Malahan, informasi tersebut   Adalah sesuatu yang benar jika
          dijadikan dalih bagi seorang anak untuk   dikatakan “kan kita beda generasi dengan
          membenarkan kekeliruan yang anak      mereka.” ataupun  “di zaman mereka itu

                                                                 MAJALAH AL-BAYAN
                                                                          EDISI 21  23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28