Page 24 - AL BAYAN EDISI 21
P. 24
kan ilmu seperti itu tidak seperti sekarang. IMAD dengan pesertanya dari santri IMAD
Mungkin pada saat itu penelitian tentang sendiri baik ikhwan maupun akhwat, ada
‘mental’ seseorang belum mencapai titik yang bertanya kepada pembicara yang
kemajuan seperti sekarang.” intinya menanyakan bagaimana menjaga
Jika perkataan tersebut bisa dianggap kesehatan mental. Sekiranya 3 contoh di
benar, berarti perkataan seperti; “orang atas bisa menjadi bukti bahwa korban dari
zaman dulu kuat-kuat mentalnya, dampak negatif yang ditimbulkan oleh
sedangkan orang zaman sekarang mulai konten berisikan informasi seputar masalah
melemah mentalnya.” bisa dibenarkan. psikologi didominasi oleh perempuan.
Lebih dari pada itu, perkataan sarkas Bagaimana dengan laki-laki? Terlepas dari
seperti “anak zaman sekarang itu alay.” juga dampak yang ditimbulkan kedepannya
bisa dibenarkan. terhadap kehidupan mereka, laki-laki lebih
Tapi apabila diperhatikan secara cenderung bersikap ‘bodo amat’ terhadap
masalah seperti itu. Mungkin alasannya
seksama maka kita akan mendapati bahwa karena laki-laki selalu ingin terlihat kuat di
kebanyakan orang yang terpengaruh depan umum atau minimal tidak terlihat
sisi negatif informasi seputar psikologi lemah.
tersebut adalah dari kalangan perempuan.
Dalihnya yaitu “perempuan kan lebih Bisa jadi tulisan ini sedikit-banyak
mengedepankan perasaan dibanding laki- menyinggung beberapa pihak. Namun
berdasarkan nama rubrik tempat tulisan
Tapi apabila diperhatikan secara seksama maka kita akan
mendapati bahwa kebanyakan orang yang terpengaruh
sisi negatif informasi seputar psikologi tersebut adalah
dari kalangan perempuan. Dalihnya yaitu “perempuan
kan lebih mengedepankan perasaan dibanding laki-laki
yang lebih mengedepankan logika.”
laki yang lebih mengedepankan logika.” ini berada yaitu Speak Up Ur Mind
Contoh simpel-nya dapat kita lihat dari (ungkapkan pikiranmu), berarti tulisan ini
berdasarkan pendapat, dan pikiran penulis
dua SPUM di majalah Al-Bayan pada dua terhadap sisi negatif konten psikologi.
edisi sebelum ini dengan judul “Menyikapi Jika berdasarkan pendapat dan pikiran
Kritikan” dan “Bye-Bye Overthinking” yang penulis, maka dapat dimaklumi apabila di
ditulis oleh santriwati. SPUM dengan judul dalamnya terdapat perbedaan pendapat
“Menyikapi Kritikan” memanglah tidak bahkan sampai menyinggung pihak lain.
membahas seputar masalah psikologi Di dalam pembelajaran kita mengetahui
secara langsung. Tapi setidaknya si bahwa ada mahfuzhat yang berbunyi:
penulis bertujuan ingin memberikan likulli ra’sin ra’yun (di setiap kepala memiliki
solusi dan motivasi kepada orang-orang pendapatnya masing-masing). Inilah
yang sering mendapat masalah psikologi pembelaan penulis bila tulisan ini sedikit
yang ditimbulkan dari kritikan orang- menyinggung beberapa pihak.
orang sekitar. Sedangkan SPUM dengan
judul “Bye-Bye Overthinking” mulai Akhir kata, beberapa dari pembaca
masuk kepada masalah psikologi yang mungkin bertanya; “lalu, apa solusi yang
katanya sering dialami remaja saat ini diberikan penulis dari permasalahan
yaitu overthinking. Intinya kedua penulis tersebut?”. Hal yang jarang orang ketahui
tersebut kemungkinan besar menulis bahwasanya ketika seseorang memberikan
SPUM berdasarkan pengalaman pribadi. kritik, maka seseorang tersebut tidak harus
Atau setidaknya berdasarkan hal yang menyertakan solusi atas permasalahan
sering terjadi di antara teman-temannya yang dikritik. Lagipula dari judul yang
(baca: masalah kesehatan mental). diberikan penulis tidak mengandung kata-
Contoh lain, di dalam acara seminar kata yang menunjukkan bahwa tulisan
psikologi yang diselenggarakan oleh ini akan membahas solusi dari suatu
24 MAJALAH AL-BAYAN
EDISI 21

