Page 52 - Fisika 3.cdr
P. 52
Cahaya 45
LATIHAN 3.2
1. Seberkas cahaya melewati celah 4. Dua sumber cahaya (λ = 7200 Å)
tunggal yang sempit, menghasilkan terpisah pada jarak 1,318 mm. Pada
interferensi minimum orde ketiga saat mata melihat benda tersebut,
dengan sudut deviasi 30°. Cahaya yang mata berakomodasi menebal hingga
dipergunakan mempunyai panjang berdiameter 0,4 mm. Berapakah jarak
gelombang 6000 Å. Tentukan terjauh sumber ke mata sehingga
a. lebar celahnya obyek tersebut masih dapat terpisah
b. lebar terang pusat jika jarak dengan jelas?
layarnya 50 cm! 5. Sebuah kisi memiliki 3000 garis tiap
2. Celah tunggal selebar 0,1 mm disinari cm kita gunakan untuk menentukan
panjang gelombang cahaya. Sudut
dengan cahaya berkas sejajar dengan antara garis pusat dan garis pada
panjang gelombang 6000 Å dan jarak orde I adalah 8° (sin 8° = 0,140).
layarnya 40 cm. Berapakah jarak Dari hasil di atas, tentukan panjang
antara garis gelap ketiga dengan garis gelombang cahaya itu!
terang pusat pada layer?
−
3. Pada sebuah celah berupa lingkaran 6. Seberkas sinar monokromatik dengan
7
panjang gelombang 5 x 10 m datang
dengan diameter 0,2 mm dilewatkan tegak lurus pada kisi. Jika spektrum
seberkas cahaya monokromatik orde kedua membuat sudut 30°
dengan panjang gelombang 6400 Å. dengan garis normal pada kisi, maka
Bila jarak celah ke layar pengamatan berapakah jumlah garis per cm kisi
adalah 0,5 m, maka tentukan daya urai yang digunakan?
dari celah tersebut!
C. Polarisasi Cahaya
Apakah polarisasi itu ? Polarisasi dapat didefinisi-
kan sebagai pengurangan intensitas karena berkurangnya sinar datang sinar pantul
komponen-komponen gelombangnya. Cahaya termasuk
gelombang transversal yang memiliki komponen-kompo-
nen yang saling tegak lurus. Komponen-komponen inilah n i i
p
p
yang dapat hilang saat terjadi polarisasi. Polarisasi cahaya 1
ini dapat disebabkan oleh beberapa macam diantaranya n
seperti penjelasan berikut. 2 r
1. Pemantulan dan Pembiasan sinar bias
Cahaya datang dan mengenai batas medium akan
mengalami pemantulan dan pembiasan seperti Gambar (a)
3.8(a). Perubahan sudut datang akan merubah sudut pan- I I
tul i dan sudut bias r. Pada suatu saat sinar pantul dan
p
sinar bias akan saling tegak lurus. Saat terjadi keadaan
seperti inilah akan terjadi pembagian intensitas pada i i
p
p
kedua sinar itu, I untuk sinar bias dan I untuk sinar n
1
pantul sehingga sinarnya mengalami polarisasi, lihat
Gambar 3.8(b). n
2
Pada polarisasi linier ini akan berlaku hubungan- r
hubungan seperti di bawah. I
o
i + r = 90 (b)
p
Gambar 3.8
Polarisasi pembiasan dan
tg i = ...................................(3.8)
p pemantulan

