Page 5 - SKI 8 Semester Ganjil
P. 5

c


               Para Penguasa Daulah Abbasiyah


             Kekhilafahan daulah Abbasiyah tidak dapat lagi mengendalikan dan mengawasi jalannya roda
       pemrintahan  daerah  di  wilayah  kekuasaan  daulah  Abbasiyah  sepanjang  kawasan  Mediterania
       dengan Asia Tengah.

             Akibatnya,  muncul  disintegrasi  antara  kekuatan-kekuatan  sosial  dan  kelompok-kelompok
       moral.  Seiring  dengan  itu,  terjadi  kehancuran  semangat  juang  bangsa  Arab,  perbudakkan,
       kehidupan mewah, minum-minuman keras, nyanyi-nyaian yang rutin dipertunjukan dilingkungan
       istnana,  merupakan  faktor  lain  yang  melemahkan  semangat  juang  dan  menghasilkan  generasi
       pewaris takhta yang lemah.

             Ada dua faktor penyebab keruntuhan Daulah Abbasiyah, faktor internal dan faktor eksternal.


           1. Faktor  Internal  lebih  banyak  berperan  sebagai  penyebab  kehancuran  Daulah  Abbasiyah
               diantaranya ;

                  a. Hubbud Dunya (kecintaan yang berlebihan terhadap kemewahan dunia). Periode awal
                      Daulah  Abbasiyah  berkuasa  menghasilkan  kemakmuran  dan  kemewahan  hidup  di
                      kalangan penguasa. Kondisi ini mendorong generasi khalifah berikutnya untuk hidup
                      lebih  mewah  dari  khalifah  sebelumnya,  hal  ini menyebabkan  pemborosan  uang  kas
                      negara.

                  b. Konflik  keluarga  Daulah  Abbasiyah  yang  berujung  pada  perebutan  kekuasaan.  Pada
                      periode  kedua  kekhalifahan  Daulah  Abbasiyah,  perebutan  kekuasaan  nampak  jelas.
                      Pada  periode  ini,  hanya  empat  khalifah  yang  meninggal  secara  wajar.  Selebihnya
                      para khalifah ada yang meninggal diracun, dibunuh, dan diturunkan paksa.

                  c. Meningkatnya  konflik  keagamaan.  Konflik  antara  kelompok  Sunni-Syiah  sejak  masa
                      khalifah Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan tidak pernah selesai hingga
                      masa Daulah Abbasiyah.

                  d. Melemahnya  jiwa  patriotisme  dan  Nasionalisme.  Daulah  Abbasiyah  banyak
                      memperoleh  kemakmuran,  sehingga  mampu  membayar  tentara  asing  dari  Turki
                      untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara. Persoalan ini memicu merosotnya
                      jiwa patriotisme dan nasionalisme rakyat Daulah Abbasiyah.


           2. Faktor Eksternal

             Penyerangan tentara Mongol atas Baghdad (ibu kota Daulah Abbasiyah) yang dipimpin oleh
       Hulagu Khan pada 1258 M, saat itu Daulah Abbasiyah dipimpin oleh Al-Mu’tashim Billah. Setelah
       kota  Baghdad  hancur  dan  khalifah  Daulah  Abbasiyah  terbunuh,  berakhirlah  kekuasaan  Daulah
       Abbasiyah.  Untuk  pertama  kalinya  dalam  sejarah,  dunia  muslim  tanpa  khalifah  yang  namanya
       biasa disebut-sebut dalam sholat Jum’at.

                  a) Banyak muncul pemberontakan

             Setelah  periode  kedua,  kekhalifahan  Daulah  Abbasiyah  tidak  sekuat  para  pendahulunya.
       Kebijakan  pemerintahan  yang  tidak  berpihak  kepada  rakyat,  tingginya  pajak  yang  dibebankan
       kepada  rakyat,  mengakibatkan  banyak  daerah-daerah  yang  memberontak  dan  memisahkan  diri
       dari pemerintah pusat Daulah Abbasiyah.

                  b) Dominasi bangsa Turki dan bangsa Persia


             Bangsa  Turki  dan  bangsa  Persia  (Bani  Buwaihi)  banyak  menguasai  pemerintahan  dan
       mempengaruhi  kebijakan  khalifah.  Segala  persoalan  terkait  jalannya  roda  pemerintahan
       dikendalikan oleh bangsa Turki dan bangsa Persia. Kedudukan khalifah Daulah Abbasiyah benar-
       benar hanya sebatas pemerintahan boneka saja.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10