Page 7 - SKI 8 Semester Ganjil
P. 7
4. Ekonomi (Perdagangan, Perindustrian dan
3. Politik dan Militer
Pertanian)
Bidang Politik
Dalam bidang politik Daulah Abbasiyah menjalan Peningkatan taraf hidup masyarakat dalam
hubungan persahabatan yang baik dengan negara- bidang ekonomi masa Daulah Abbasiyah
negara lain, diantaranya: sebenarnya telah dimulai saat Khalifah Abu
1. Menjalin kerjasama politik dengan Raja Frank di Ja’far Al-Mansyur berkuasa. Ia merupakan
sebagian wilayah Andalusia (Spanyol). Tujuannya tokoh utama dari peletak dasar ekonomi Daulah
adalah, untuk mengantisipasi meluasnya pengaruh Abbasiyah, sikap tegas, adil dan bijaksana
Daulah Umayyah. membawa Daulah Abbasiyah maju dalam
2. Menjalin hubungan dengan Afrikan Barat. berbagai bidang.
Tujuannya adalah, menambah kekuatan dan
Kemajuan sektor ekonomi Daulah Abbasiyah
keuasaan Abbasiyah di Baghdad, Irak.
pada masa ini disebabkan oleh usaha-usaha
para khalifah yang mendorong kemajuan dalam
Bidang Militer
Daulah Abbasiyah pernah mencapai profesionalisme sektor perdagangan.
militer yang terjadi pada periode pertama dan Sektor Perdagangan
periode kedua pemerintahannya. Sekitar 100 tahun Perekonomian masyarakat pada masa Daulah
lamanya kebijakan politik dan militer sepenuhnya Abbasiyah meningkat saat khalifah Al- Mahdi
mandiri ditangan para khalifah Daulah Abbasiyah,
(775-785 M) memerintah. Hubungan luar negeri
tanpa dipengaruhi oleh bangsa manapun.
Daulah Abbasiyah dengan kerajaan-kerajaan
lain telah membawa peningkatan kesejahteraan
Setidaknya ada empat periode kepemimpinan Daulah masyarakat dan menambah kas negara.
Abbasiyah dalam mewujudkan kemandirian politik
dan militer : Kota Basrah menjadi pelabuhan penting,
1. Periode pertama (750-847 M), kebijakan militer sebagai tempat transit antara Timur dan Barat,
yang diambil pada periode ini merupakan usaha banyak mendatangkan kekayaan bagi
Abbasiyah. Selain itu, ada juga pelabuhan
para khalifah dalam memberikan landasan
Damaskus dan dermaga Kuffah. Seiring itu,
pemerintahan yang tangguh dan militer yang kuat.
terjadi peningkatan pada sektor tambang,
2. Periode kedua (847-946 M), periode ini kebijakan pertanian dan industri.
politik dan militer Daulah Abbasiyah banyak
dipengaruhi oleh orang-orang Turki. Hal ini Sektor Perindustrian
Khalifah Daulah Abbasiyah memiliki perhatian
mengakibatkan banyak orang Turki yang
yang sangat serius dalam memenuhi kebutuhan
menduduki posisi penting dalam jabatan militer
masyarakatnya. Untuk itu, mereka aktif
Daulah Abbasiyah. Orang-orang Turki yang banyak
mendorong kemajuan sektor perindustrian.
menduduki posisi penting itu tidak dapat Para khalifah menganjurkan masyarakatnya
dikendalikan, mereka mampu mengontrol untuk berlomba-lomba dalam industri dan
kekuasaan bahkan banyak gubernur dan panglima pengolahan.
tentara yang menyatakan diri sebagai khalifah. Dari Banyak kota dibangun untuk pusat
sini tanda-tanda perpecahan dalam pemerintahan perindustrian. kota Basrah menjadi pusat
Daulah Abbasiyah mulai tampak. industri gelas dan sabun, kota Kuffah
3. Periode ketiga (946-1094 M), munculnya kekuatan merupakan pusat industri tekstil, industri
politik dari Bani Buwaihi yang beraliran Syiah. pakaian dari sutra bersulam ditempatkan di
Mereka dapat mengontrol pemerintahan Daulah kota Damaskus yang pusat kerajinan sutranya
Abbasiyah, bahkan mampu menekan khalifah berada di Khazakstan, dan kota Syam menjadi
Abbasiyah saat itu khalifah Al-Mustakfi. Agar pusat industri keramik dan gelas berukir.
menjadikan Ahmad Buwaihi sebagai Amirul ‘Umara Sektor Pertanian
(Panglima Tentara). Sejak saat itu khalifah Daulah Pembangunan kanal, bendungan, irigasi dan
Abbasiyah tidak lagi memiliki kekuasaan penuh,
terusan diperuntukan untuk memenuhi
karena roda pemerintahan dipengaruhi oleh
kebutuhan petani yang hasilnya mampu
dominasi Bani Buwaihi. meningkatkan produktifitas para petani dan
4. Periode keempat (1094-1258 M), pemerintahan kualitas hasil panennya. Sebagai contoh, pada
Daulah Abbasiyah di bawah kendali orang-orang
masa khalifah Harun Ar-Rasyid, istri khalifah,
Seljuk dari Turki. Mereka mampu menghilangkan
Ratu Zubaidah menyaksikan penderitaan rakyat
dominasi Bani Buawaihi yang berkuasa lama dalam akibat kemarau panjang dalam kunjungannya ke
pemerintahan Daulah Abbasiyah. Selama periode Makkah dan Madinah. Atas usulan permaisuri,
inilah, Bani Seljuk berhasil mengambil alih
khalifah membangun sebuah bendungan dan
kekuasan dan jalanya roda pemerintahan dari
terusan yang dapat mengalirkan air ke ladang-
tangan khalifah. Roda pemerintahan Daulah ladang dan untuk kebutuhan hidup para petani.
Abbasiyah tidak lagi berada di tangan khalifah yang Sehingga kehidupan masyarakat di dua kota
sah, para khalifah Daulah Abbasiyah hanya
suci itu sejahtera. Untuk mengenang jasa Ratu
diperkenankan mengurusi persoalan-persoalan
Zubaidah, bendungan itu diberi nama
agama. Kekhalifahan Daulah Abbasiyah hilang di “Bendungan Zubaidah”.
tahun 1258 M saat tentara Mongol yang dipimpin
Hulagu Khan memorak-porandakan kota Baghdad
sebagai pusat pemerintahan Daulah Abbasiyah.

