Page 8 - SKI 8 Semester Ganjil
P. 8
5. Seni Budaya Kota Samarra
Peradaban Islam dalalm bidang seni budaya, sastra mancapai Lima tahun setelah kota Baghdad
puncak kejayaannya pada masa Daulah Abbasiyah. Kota mengalami kemajuan Khalifah Al-
Baghdad menjadi kota pusat studi ilmu, seni dan sastra. Mu’tashim Billah (833-842 M)
Kemajuan ini disebabkan karena proses asimilasi (pertemuan membangun kota Samarra. Di dalam
budaya) antara bangsa Arab dengan bangsa lainnya. Apalagi
kota ini terdapat istana yang indah
setelah kegiatan penerjemahan berbagai macam buku dari
Yunani, India, Byzantium, dan Persia ke dalam bahasa Arab. dan megah, masjid raya, taman kota
dengan bunga-bunga yang indah,
Perkembangan peradaban yang dapat diidentifikasi dalam dan alun-alun. Untuk memudahkan
bidang seni budaya dan sastra seperti :
masyarakat memenuhi kebutuhan
Seni Arsitektur hidupnya, dibangun pula pusat-
Seni arsitektur ini sangat digemari oleh para khalifah. Seni pusat perbelanjaan dan pusat-pusat
arsitektur ini sangat berguna untuk keperluan membangun pelayanan publik.
gedung, masjid, istana, madrasah, dan kantor pemerintahan.
khalifah Abbsiyah tidak segan-segan mendatangkan arsitek- Selain pembangunan di kota-kota
arsitek dari Byzantium, Yunani, Persia, dan India untuk tersebut, dua kota suci umat Islam
mendisain bangunan dan mengajarkan seni arsitektur Makkah dan Madinah juga tidak
bangunan kepada orang Abbasiyah.
terlepas dari sentuhan seni
Bukti dari kemajuan pradaban seni arsitektur pada masa arsitektur para penguasaa Daulah
Daulah Abbasiyah masih dapat ditemukan sampai saat ini dari Abbasiyah. Terlebih Masjid Al-
keindahan gedung-gedung istana, masjid, madrasah sebagai Haram di Makkah dan Masjid
peninggalan Daulah Abbasiyah.
Nabawi di Madinah. Menurut
Seni Tata Kota tradisi, setiap penguasa muslim
Seni tata kota dan arsitektur pada masa Daulah Abbasiyah pada masanya masing-masing turut
bernilai sangat tinggi, banyak bangunan dan kota dibangun ambil bagian dalm renovasi dan
dengan teknik tata kota yang berseni tinggi. Diantara kota- pembangunan dua Masjid suci
kota itu adalah : kebanggaan umat Islam tersebut.
Kota Baghdad 6. Seni Sastra
Dunia sastra mencapai puncak
kejayaannya pada masa Daulah
Abbasiyah. Kota Baghdad merupakan
pusatnya para penyair dan
sastrawan. Bahkan hampir seluruh
khalifah Abbasiyah menyukai sastra.
Berikut beberapa penyair dan
sastrawan yang terkenal saat itu;
Abu Athiyah (760 – 841 M)
Abu Nawas (741 – 794 M)
Abu Tamam (w 847 M)
Al-Buhtury (821 – 900 M)
Baghdad dibangun tahun 763 M pada masa pemerintahan
khalifah Abu Ja’far Al-Mansyur. Pembangunan kota ini Al-Muntanabbi (961 – 967 M)
melibatkan 100.000 orang ahli bangunan, terdiri dari arsitek,
tukang batu, tukang kayu, pemahat, pelukis, dan lain-lain Kota Baghdad terkenal dengan kisah
yang didatangkan dari Suriah, Iran, Basrah, Mosul, Kuffah, yang melegenda di kalangan umat
dan daerah –daerah yang lainnya. Biaya pembangunan kota
ini mencapai 4.833.000 dirham. Islam yaitu cerita tentang 1001
malam (Alfu Lailah Wa Lailah) yang
Kota Baghdad dibangun berbentuk bundar sehingga disebut ditulis oleh Mubasyir ibnu Fathik.
kota bundar (Al-Mudawwarah). Dikelilingi dua lapis tembok
besar dan tinggi. Bagian bawah selebar 50 hasta dan bagian
atas 20 hasta, tingginya 90 kaki (27.5 m). Di luar tembok
dibangun parit yang dalam, yang berfungsi ganda sebagai
saluran air dan benteng pertahanan.
Di tengah kota dibangun istana khalifah diberi nama Qashrul
Dzahab (istana emas) yang melambangkan kemegahan dan
kejayaan. Di samping istana, dibangun pula Masjid Jami’ Al-
Mansyur.

