Page 21 - Nusa Magz #21
P. 21
# 21
SHADUQ BINTI MAHYA,
LONTE CANTIK ZAMAN NABI SHALEH
ada masa Nabi Shaleh, prostitusi anak-anak. Pelacur diharuskan orang kaya biasa membeli ratusan
Pterjelma dalam bentuk iming- menggunakan pakaian tertentu budak perempuan untuk dijadikan
iming seorang perempuan cantik untuk membedakan dengan harem. Walaupun pelacuran jelas-jelas
bernama Shaduq binti Mahya kepada perempuan kalangan bangsawan. dilarang dan pemerintah memiliki
Masda bin Mahraj yang berjanji Lebih ketat lagi, Asysyiria muhtasib, polisi susila, diam-diam
membunuh unta Nabi Shaleh. menetapkan pasal hukuman bagi para budak perempuan banyak yang
Langkah ini kemudian diikuti oleh pelacur yang membuka tutup dipekerjakan menjadi pelacur.
perempuan lain yang menyerahkan kepalanya sebagai trade mark-nya. Di Indonesia, praktik prostitusi
kehormatan anak gadisnya kepada Di India Kuno, pelacur rendahan oleh William Wallace Sanger
pemuda Qudar bin Salif. ini disebut khumbhadasi. Kaum ditelusuri lewat pulau Jawa,
Dilansir dari alif.id, dalam perempuan dari golongan rendah Sumatra, dan Kalimantan, sebab
buku The History of Prostitution, hanya diberi dua pilihan, menikah saat itu, memang belum menjadi
persepsi dan kedudukan prostitusi atau menjadi pelacur. bangsa yang merdeka.
mengalami fluktuasi. Ada kalanya Sementara di China, pelacuran William Wallace Sanger
pada masa itu ditempatkan sebagai sudah mulai ditempatkan di rumah- mencontohkan kasus di Jawa
perbudakan. Mereka distempel rumah khusus. Pelacur yang berasal yang mendukung sejumlah
sebagai masyarakat kelas bawah. dari golongan rendah disebut “wa besar perempuan sebagai penari.
Biasanya mereka lebih banyak she”. Pada masa Dinasti Han, pelacur Penduduknya sangat menyukai
beroperasi di jalan-jalan. golongan ini dirumahkan bersama- hiburan seni tari, namun tidak ada
Kemudian di Yunani, pelacur sama dengan kelompok penjahat, perempuan terhormat yang akan
jalanan disebut pornoi. Kebiasaan- tahanan perang, dan budak. bergabung di dalamnya, sebab
kebiasaan seksual pun telah Demikian halnya pada masa-masa semua partisan perempuannya
bertumbuh secara variatif. awal masyarakat Islam, munculnya adalah pelacur, dan memang, penari
Di Romawi, pelacur dianggap harem juga tak bisa dipisahkan dari dan pelacur sangat identik dalam
penjahat dan pengganggu pelacuran. Sudah mentradisi, orang- bahasa mereka (hlm. 493).(aka)
NUSA MAGZ ISSUE 21 | 16 - 22 NOVEMBER 2020

