Page 23 - Nusa Magz #21
P. 23

# 23




       Lonthe



       Antara



       Insekta



       dan                                                                            B. Lonte Sebutan
                                                                                        untuk “Pelacur”
                                                                                         Sebutan “lonte (lonthe)”
       Pelacur                                                                          digunakan pula untuk
                                                                                        menunjuk hal lain, yaitu
                                                                                        perempuan yang layani lelaki
                                                                                        hidung belang. Mengapa
       Oleh: M. Dwi Cahyono                                                             disebut dengan “lonte”.
       Arkeolog Universitas Negeri                                                      Menurut Sejarawan Sumatra
       Malang, redaktur ahli nusadaily.                                                 Barat, yaitu Prof. Gusti Asnan
       com dan imperiumdaily.com                                                        di dalam bukunya “Sejarah
                                                                                        Minangkabau …..”, 203/30. Kata
        “The bung,                                                                      “lonte” adalah istilah serapan
        lombok abang bung,                                                              dari bahasa Belanda, yaitu
        sak krejang- krenjang bung, …..”.                                               “lonn (upah)”.
                                                                                         Apabila mendapatkan
       A. Lonthe sebagai Insekta                                                        tambahan “tje (kecil)” maka
        Itu sebagian tembang yang                                                       terbentuk “lonntje”. Dan
        saya ingat di masa kecil, yang                                                  kemudian berubah penyebutan
        dinyanyikan ketika “nggolek                                                     sedikit menjadi apa yang biasa
        lonthe” pada sore hari. Jelang                                                  dipakai kini. Yakni  “lonte”,
        remang petang di tanah tegalan.                                                 yang menunjuk kepada
        Selain lonthe, ada insek yang                                                   pelayan seks upahan (kini
        serupa namun berukuran sedikit                                                  diistilahi pula dengan “PSK =
        lebih besar yang juga diburu,                                                   Pelayan Seks Komersial”).
        yaitu ampal. Ada sebutan lain
        baginya, yaitu “katimumul”.
        Sebutan “lonthe” lebih sering
        digunakan di wilayah Jawa
        Timur. Alih-alih, di Jawa Tengah
        dinamai dengan “othe-othe”.


          Perihal lonthe (lonte) sebagai    termasuk dalam hewan “nocturnal”.
        binatang, ada keterangan di           Sebenarnya, tak ada yang salah
        dalam kamus “Baoesastra Djawa”      dengan lonthe. Ia adalah insekta
        (Poerwadarminta, 1938). Bahwa       biasa. Yang acap berlaku jail
        “lonte” menunjuk kepada : (1) Brem   terhadap lonthe justru anak-anak,
        (sebangsa kwangwung yang kecil),    yang menjadikan lonthe itu sebagai
        (2) palanyahan. Kwangwung atau      binatang mainannya. Ternyata,                Lonte dalam konteks arti ini
        disebut juga dengan “ampal” adalah   yang dewasa pun juga menjadikan            menunjuk kepada pelacur. Dan
        hama kelapa. Lonte merupakan        “lonthe” sebagai mainannya. Namun,          istilah ini kemudian memiliki
        binatang jenis kumbang, yang        itu adalah “lonte” dalam arti lain.         citra negatif. Pemangku profesi
        berwarna kecoklatan. Hewan yang     Ironisnya, ia memainkan, namun              inipun juga dicitrai negatif,
        lazim keluar pada waktu senja ini bisa   ia pula menghinakannya. Padahal,       malahan acap dihinakan. Lonte
        mengeluarkan bau harum. Dan suka    lonthe biasa-biasa saja, sebagaimana        yang semula sebutan untuk
        mengerumuni cahaya atau api. Lonte   makhluk hidup lainnya.                     binatang, kemudian hadir
                                                                                        dengan makna yang lain.
                                                                                         Yaitu pelacur atau
                                                                                        perempuan malam, yang mulai
                                                                                        keluar sedari senja hari. Jika
                                                                                        benar bahwa kata “lonte” yang
                                                                                        diberi muatan arti “pelacur”
                                                                                        itu merupakan kata serapan
                                                                                        dari bahasa Belanda. Boleh jadi
                                                                                        sebutan “lonte” di masyarakat
                                                                                        dalam artian pelacur telah ada
                                                                                        pada Masa Kolonial.

       NUSA MAGZ ISSUE 21 | 16 - 22 NOVEMBER 2020
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28