Page 169 - SENI BUDAYA KLS 9 - BUKU GURU
P. 169

smpyapiaparung ©®
   smpyapiaparung ©®


                  Kini yang dianggap pentas bagi seni pertunjukan kontemporer tidak
              saja berupa panggung yang biasa terdapat pada sebuah gedung akan
              tetapi keseluruhan dari pada gedung itulah pentas, yakni panggung
              dan tempat orang menonton. Sebab pada penampilan seni pertunjukan
              tokoh dapat saja turun berkomunikasi dengan penontonnya atau ia dapat
              muncul dari arah penonton. Seperti istilah Shakespeare bahwa seluruh
              dunia ini adalah pentas (all the word’s stage). Dengan begitu dapat saja
              setiap lingkungan masyarakat memiliki sebuah pentas yang memadai
              dan sesuai untuk mementaskan sebuah seni pertunjukan.
              1.   Macam-Macam Panggung

                  Secara fi sik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu
              panggung tertutup, panggung terbuka, dan panggung kereta. Panggung
              tertutup terdiri dari panggung prosenium, panggung portable dan juga
              dapat berupa arena. Sedangkan panggung terbuka, atau lebih dikenal
              dengan sebutan open air stage dan bentuknya juga bermacam-macam.
                  a.   Panggung Prosenium atau Panggung Pigura

                      Panggung prosenium merupakan panggung konvensional yang
                  memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai gambar melalui mana
                  penonton menyaksikan pertunjukan. Hubungan antara panggung
                  dan auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang
                  prosenium. Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium dapat
                  berupa garis lengkung atau garis lurus yang dapat disebut dengan
                  pelengkung prosenium (Proscenium Arch).

                      Panggung prosenium di buat untuk membatasi dae rah pemeranan
                  dengan pe non  ton. Arah dari panggung ini hanya satu jurusan yai tu
                  ke arah penonton saja, agar
                  pandangan     penonton    lebih
                  terpusat ke arah per tun ju kan.
                  Para pemeran di  atas pang-
                  gung juga agar lebih jelas dan
                  memusatkan per hatian pe non-
                  ton. Dalam ke sadaran itulah,
                  maka kea da  an pentas pro senium
                  harus dapat memenuhi fung si
                  melayani pertunjukan de ngan
                  sebaik-baiknya.                    Sumber: History of theatre, Oscar G. Brockett
                                                              and Franklin J. Hildy.
                      Dengan kesadaran bahwa            Gambar 8.1 Contoh gambar denah
                  penonton yang datang hanya                 panggung prosenium
                  ber maksud untuk menonton





                158 Kelas IX SMP/MTs
                    Buku Guru
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174