Page 169 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 169

150                                     Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia


              Respons dari sel CD4+ dapat diinduksi oleh APC dalam bentuk yang paling
              sering  berupa  Th1,  Th2  dan  Th17.  Respons  Th1  ditandai  dengan  produksi
              IFN-γ yang mengaktifkan aktivitas bakterisida makrofag dan meningkatkan
              kekebalan  anti-virus  serta  kekebalan  terhadap  patogen  intraseluler  lainnya.
              Respons sitokin turunan dari Th1 juga berkontribusi pada diferensiasi sel B
              untuk  membuat  antibodi  opsonisasi  yang  meningkatkan  efisiensi  fagosit.
              Respons Th1 yang tidak tepat dikaitkan dengan penyakit autoimun tertentu.
              Respons Th2 ditandai dengan pelepasan sitokin (Interleukin (IL) 4, 5, dan 13)
              yang terlibat dalam pengembangan sel B penghasil antibodi imunoglobulin E
              (IgE), serta pengembangan dan rekrutmen sel mast dan eosinofil yang sangat
              penting  untuk  respons  yang  efektif  terhadap  berbagai  macam  parasit  dan
              bakteri.  Sel  mast  dan  eosinofil  berperan  penting  dalam  inisiasi  respons
              inflamasi  akut  seperti  alergi  dan  asma,  oleh  karena  itu,  ketidakseimbangan
              produksi sitokin Th2 dikaitkan dengan perkembangan kondisi atopik (alergi).
              Untuk respons Th17 dicirikan sebagai produksi sitokin dari keluarga IL-17,
              dan terkait dengan respons inflamasi yang sedang berlangsung, terutama pada
              infeksi dan penyakit kronis. Sama halnya dengan sel CD8+, sebagian besar sel
              CD4+ akan mati setelah infeksi sembuh, dengan sedikit yang tersisa sebagai
              sel memori Th. Sel CD4+ memiliki sebuah sub set yang dikenal sebagai sel T
              regulator (T reg). Sel T regulator berperan dalam respons imun dengan cara
              membatasi dan menekan respons imun, dengan demikian, sel T regulator dapat
              berfungsi untuk mengontrol respons yang menyimpang terhadap antigen dan
              perkembangan penyakit autoimun.
              Sel Limfosit B (Sel B)

              Sel  B  muncul  dari  sel  punca  hematopoietik  di  sumsum  tulang  dan  setelah
              maturasi  meninggalkan  sumsum  yang  mengekspresikan  reseptor  pengikat
              antigen unik pada membrannya. Tidak seperti sel T, sel B dapat mengenali
              antigen secara langsung, tanpa memerlukan APC, melalui antibodi unik yang
              diekspresikan  pada  permukaan  selnya.  Fungsi  utama  sel  B  adalah
              memproduksi antibodi terhadap antigen asing yang memerlukan diferensiasi
              lebih lanjut, dan dalam keadaan tertentu, sel B juga dapat bertindak sebagai
              APC.
              Ketika  diaktifkan,  sel  B  akan  mengalami  proliferasi  dan  berdiferensiasi
              menjadi sel plasma yang menyekresi antibodi atau sel B memori. Sel memori
              B adalah sel B berumur panjang yang selamat dari infeksi masa lalu dan terus
              mengekspresikan reseptor pengikat antigen. Sel-sel ini dapat dipanggil kembali
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174