Page 175 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 175
156 Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
interstisial lebih tinggi dibandingkan tekanan di dalam pembuluh limfatik,
maka cairan akan terdorong masuk ke kapiler limfatik dan katup dinding
terbuka ke dalam (Moore and Bertram, 2018).
Secara mikroskopis, kapiler limfatik terjalin di antara sel-sel jaringan dan
kapiler darah di area jaringan ikat longgar di seluruh tubuh. Namun, pada
beberapa lokasi pembuluh kapiler limfatik tidak ditemukan, yaitu pada tulang,
sistem saraf pusat, sebagian area limpa, sumsum tulang merah, dan sekitar
kornea mata. Sel-sel endotel dinding pembuluh limfatik berstruktur tipis dan
terbentuk saling menumpuk atau tumpang tindih secara longgar sehingga
memungkinkan cairan masuk.
Fungsi katup ini mirip seperti flap atau ‘pintu’ ayun satu arah. Flap terbuka
lebar ketika tekanan cairan lebih tinggi di ruang interstisial dan menutup dalam
kondisi sebaliknya. Sehingga, cairan yang sudah masuk tidak akan kembali ke
ruang interstisial. Ujung kapiler limfatik berstruktur tertutup atau buntu.
Setelah itu, terdapat katup di antara lumen-lumen pembuluh limfatik sehingga
struktur seperti ini mengalirkan cairan limfatik ke satu arah saja, yaitu ke arah
jantung.
Gambar 9.2: Anatomi Pembuluh Limfatik (Belleza, 2021)
Secara anatomi, cairan limfatik yang mengalir akan mengarah ke jantung
melalui pembuluh limfatik yang berukuran lebih besar, yang dinamakan
duktus pengumpul. Cairan limfatik mengalir dari kapiler limfatik melewati
duktus pengumpul sampai akhirnya dikembalikan ke sistem vena melalui salah
satu dari dua duktus limfatik besar di daerah toraks, yaitu duktus limfatik
kanan (right lymphatic duct) dan duktus toraksikal (thoracic duct).
Duktus limfatik kanan mengalirkan cairan limfatik dari area lengan kanan dan
sisi kanan kepala, jantung dan paru-paru. Sedangkan duktus toraksikal

