Page 179 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 179
160 Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Sebelum lahir dan selama masa anak-anak, kelenjar timus berperan penting
dalam produksi dan pematangan limfosit T. Namun, kelenjar timus berfungsi
pada tingkat puncaknya hanya sampai manusia berada pada masa pubertas.
Setelah itu, kelenjar timus mulai menyusut perlahan dan digantikan oleh
lemak. Gambar 9.5 di bawah ini menunjukkan ilustrasi kelenjar timus.
Timosin merupakan hormon yang disekresikan tubuh untuk di kelenjar timus
untuk menstimulasi perkembangan sel T, terutama pada masa anak-anak di
mana sel darah putih yang disebut limfosit melewati kelenjar timus dan
dimatangkan menjadi sel T. Setelah sel T matang, sel T bermigrasi ke nodus-
nodus limfatik yang tersebar di seluruh tubuh.
Namun, pada beberapa kasus, terlepas apakah sel T yang berada di nodus
limfatik atau kelenjar timus, sel T dapat berkembang menjadi sel kanker yang
dikenal sebagai penyakit Limfoma Hodgkin dan Limfoma non-Hodgkin
(Cueni and Detmar, 2008). Hal terpenting lainnya adalah, meskipun kelenjar
timus hanya aktif sampai masa pubertas, fungsi gandanya sebagai kelenjar
endokrin dan limfatik memainkan peran penting dalam kesehatan jangka
panjang manusia.
Tonsil
Tonsil adalah massa kecil jaringan limfoid yang melingkari atau mengelilingi
faring, dan ditemukan di dinding mukosa. Tonsil berperan dalam menjebak
dan menghancurkan bakteri atau patogen asing lainnya yang masuk ke saluran
pencernaan melalui mulut. Gambar 9.6 di bawah ini mengilustrasikan anatomi
dari tonsil.
Gambar 9.6: Anatomi Tonsil (Belleza, 2021)

