Page 226 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 226
Bab 11 Anatomi dan Fisiologi Sistem Urinaria 207
penyaringan kembali air, garam NaCl, dan urea. Hasil dari proses augmentasi
berupa urin sejati yang mengandung urea, asam urin, amonia, sisa-sisa
pembongkaran protein, dan zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti
vitamin, obat-obatan, hormon, serta garam mineral.
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui ureter di antaranya 96% air, 1,5 %
garam, 2,5% urea dan sisanya substansi lain seperti pigmen empedu yang
memberikan warna dan aroma khas urin.
Gambar 11.8: Mekanisme Pembentukan Urin
Terdapat dua jenis hormon yang mengatur laju reabsorbsi air dalam
pembentukan urin, yakni hormon aldosterone dan antidiuretik (ADH):
1. Aldosteron
Hormon aldosteron bekerja pada tubulus kolektivus yang
menyebabkan tubuh dapat mempertahankan lebih banyak air, di
mana tekanan darah meningkat ketika tubuh mempertahankan lebih
banyak air. Sistem ini dipicu ketika tekanan darah rendah atau
konsentrasi ion natrium rendah di dalam darah.
Aldosteron adalah bagian dari sistem renin angiotensin aldosteron
(Raas) yang dapat menyerap kalsium dari urin ke pembuluh darah.
Hal ini bertujuan agar kalsium dapat dimanfaatkan kembali oleh
tubuh
2. Antidiuretik (ADH)
Hormon ADH dapat menyebabkan reabsorpsi kenaikan air pada
tubulus kolektivus dengan meningkatkan permeabilitas air, sehingga
air dapat bergerak kembali ke dalam darah melalui osmosis. Lebih

