Page 78 - Buku Ajar Kimia Analisis
P. 78
ini dapat bereaksi dengan ion SCN⁻ yang akan membentuk ion
kompleks berwarna merah berupa FeSCN²⁺.
Senyawa organik lain yang dapat digunakan dalam
titrasi merkuri(II) ini yaitu difenilkarbasida yang tidak memiliki
warna dan difenilkarbazon yang memiliki warna oranye yang
akan membentuk senyawa kompleks berupa merkuri(II) yang
berwarna ungu. Dalam penggunaan kedua indikator tersebut
perlu diperhatikan pH larutannya. Menurut Roberts(dalam Day
dan Underwood, 2002:218) , difenilkarbasida bekerja optimum
pada pH 1,5-2,0. Sedangkan menurut Clark(dalam Day dan
Underwood,2001), difenilkarbazon baik digunakan pada kisaran
pH 3,2-3,3.
b. Titrasi yang Melibatkan Ligan Polidentat
Contoh dari ligan polidentat ini yaitu EDTA(Ethylene
Diamine Tetraacetic Acid). EDTA ini banyak digunakan dalam
titrasi kompleksometri. Reaksi antara EDTA dengan ion logam
berlangsung dalam satu tahapan dengan pembentukan ion
kompleks yang memiliki perbandingan 1:1. Adapun prosedur
yang dapat digunakan dalam titrasi dengan EDTA yaitu :
Titrasi Langsung
Dalam titrasi langsung ini, larutan EDTA dapat
digunakan untuk titrasi langsung dengan ion logam serta larutan
EDTA ini dapat digunakan untuk beberapa jenis kation. Untuk
mencegah pengendapan dari hidroksida logam perlu adanya
penambahan bahan pengompleks seperti halnya sitrat dan
tartrat. Selain itu juga dapat ditambahkan dengan larutan
penyangga NH₃-NH₄Cl yang memiliki pH berkisar 9-10 untuk
logam yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan
amonia. Indikator yang dapat dipergunakan yaitu indikator EBT
68

