Page 96 - Buku Ajar Kimia Analisis
P. 96
6.5 Titrasi Bikromatometri
Titrasi bikromatometri atau juga yang biasanya disebut
dengan titrasi dikromatometri merupakan titrasi redoks yang
menggunakan larutan dikromat ( ) sebagai larutan standar.
Senyawa kalium dikromat merupakan oksidator yangkuat namun,
lebih lemah daripada kalium permanganat = =
. Sehingga reaksi yang terbentuk antara reduksi dengan
potensial reduksi dari kalium dikromat adalah :
+ + 6 e + = 1,33 V
Selain harganya yang terjangkau, larutan standar kalium
dikromat juga memiliki keuntungan lain yaitu merupakan larutan
standar primer dan sangat stabil. Penggunaan utamanya adalah
untuk titrasi besi (II) dalam larutan asam klorida (HCl ). Asam
difenilaminsulfonat ( = 0,85 V) atau natrium difenilbenzidin ( =
0,87 V) merupakan indikator yang cocok untuk digunakan dengan
larutan standar kalium dikromat. Reaksi yang terjadi antara ion besi
(II) dengan ion kromat adalah :
+ + + +
Pada reaksi tersebut, reduksi terjadi pada ion kalium
dikromat menjadi ion krom (III), sedangkan oksidasi dari ion besi (II)
menjadi ion besi (III). Penggunaan kalium dikromat dapat juga untuk
menentukan zat-zat oksidator yang lain melalui titrasi balik dengan
cara menambahkan sejumlah tertentu besi (II) berlebih kemudian
kelebihan besi (II) tersebut dititrasi dengan kalium bikromatometri
antara lain nitrat ( ), klorat ( ), dan hidrogen peroksida
( ).
86

