Page 101 - Hemostasis Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) by Adang Durachim, S.Pd,, M.Kes. Dewi Astuti, S.Si., M.Biomed. (z-lib.org) (1)
P. 101
Trombositosis/trombositemia sekunder atau trombositosis reaktif. Trombositosis ini
umumnya disebabkan oleh infeksi atau penyakit lain yang sudah ada atau sedang
diderita.
Trombositosis primer atau trombositosis esensial. Trombositosis ini disebabkan oleh
gangguan pada sumsum tulang. Kondisi ini merupakan yang lebih sering menjadi
penyebab penggumpalan darah. Penyebab pasti yang mendasari gangguan pada
sumsum tulang tersebut belum diketahui.
B. Trombositemia :
Trombositemia adalah kelainan darah dimana jumlah trombosit lebih dari normal
(kelainan darah myeloproliferative). Hal ini ditandai dengan produksi trombosit yang banyak
dan berlimpah di sumsum tulang. Terlalu banyak trombosit membuat pembekuan darah
normal sulit dilakukan.
Pada trombositemia terjadi peningkatan jumlah trombosit dalam sirkulasi. Jumlah
trombosit yang sangat tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko trombosis (pembekuan)
dalam sistem pembuluh. Trombositemia bergantung pada tempat pembentukan bekuan atau
penangkapan bekuan, dapat terjadi stroke. Trombositemia primer dapat terjadi pada
keganasan, polisitemia vera, dan penyakit sumsum tulang lainnya. Penyebab sekunder
trombositemia antara lain infeksi akut. Trombositemia sekunder akibat keadaan keadaan ini
biasanya berlangsung singkat. Akan tetapi, trombositemia sekunder dapat terjadi setelah
pengangkatan limpa, karena organ ini secara normal menyimpan sebagian trombosit sampai
diperlukan dalam sirkulasi. Penyakit peradangan seperti artritis rematoid juga dapat dikaitkan
dengan trombositemia yang lama.
C. Thrombocytopenia :
Trombositopenia atau kekurangan trombosit adalah istilah medis yang digunakan untuk
penurunan jumlah trombosit di bawah batas minimal. Nilai trombosit yang normal adalah
150.000 hingga 450.000 per mikroliter darah.
Trombosit atau yang sering disebut juga sebagai platelet (keping darah) memiliki fungsi
penting dalam tubuh manusia, yaitu untuk membantu proses pembekuan darah sehingga
perdarahan berlebihan tidak terjadi.
Trombositopenia bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa dan akan
menyebabkan penderitanya lebih rentan mengalami perdarahan. Meski jarang terjadi,
trombositopenia yang tidak ditangani dapat memicu perdarahan dalam yang bahkan bisa
berakibat fatal (misalnya perdarahan otak). Terutama jika jumlah trombosit penderita berada
di bawah angka 10.000 per mikroliter darah.
94 Hemostatis

