Page 88 - Metodologi-Penelitian-dan-Statistik-SC
P. 88

  Metodologi Penelitian dan Statistik 




               sampel  yang  menganut  azas  probabilitas  atau  random  tidak  dengan  sendirinya  akan
               memperoleh sampel yang representatif terhadap populasinya tanpa memperhitungkan besar
               sampel  terhadap  populasinya.  Besar  sampel  tergantung  pada  hal-hal  berikut  ini:  (1)  jenis
               penelitian,  jika  penelitian  besifat  eksploratif  maka  satu  sampel  saja  mungkin  sudah
               cukup,namun  jika  penelitian  bertujuan  untuk  melakukan  generalisasi  maka  sampel  harus
               representatif  terhadap  populasi  sehingga  perlu  memperhatikan  besar  sampel  selain  cara
               pengambilan sampelnya; (2) skala ukur variabel dependen, apakah berskala katagorikal atau
               kontinu; dan derajat ketepatan perkiraan yang diinginkan, makin tinggi derajat ketepatan yang
               diinginkan maka makin besar pula sampel yang dibutuhkan.
                     Besar sampel juga ditentukan oleh tujuan penelitian apakah untuk mengestimasi nilai
               populasi atau untuk menguji hipotesis. Berikut akan dijelaskan beberapa contoh perhitungan
               besar sampel berdasarkan tujuan penelitian.

               a.    Estimasi proporsi dengan presisi mutlak
                       Dalam  melakukan  penelitian  sering  kali  peneliti  ingin  mengetahui  proporsi  suatu
               kejadian, seperti cakupan imunisasi di suatu Provinsi, prevalensi anemia pada ibu hamil di
               suatu Kabupaten, dan prevalensi balita gizi kurang di suatu Kecamatan.
                     Maka  diperoleh  rumus  menghitung  sampel  untuk  estimasi  proporsi  sampel  sebagai
               berikut.





                       Keterangan:
                       n = besar sampel minimal
                       P= proporsi
                       d= presisi
                          Z1-α/2 = berdasarkan derajat kepercayaan yang diinginkan.
                          Derajat kepercayaan yang sering digunakan adalah
                       90% nilai Z1-α/2 adalah 1,64
                       95% nilai Z1-α/2 adalah 1,96
                       99% nilai Z1-α/2 adalah 2,58

                     Dengan menggunakan rumusdiatas, nilai P(1-P) akan mencapai maksimum jika P=0,5
               yang  juga  berarti  jumlah  sampel  mencapai  maksimum.  Jadi  jika peneliti tidak mengetahui
               perkiraan  proporsi  pada  populasi  (belum  ada  informasi  penelitian  sebelumnya),  maka
               dianjurkan untuk menggunakan P=0,5.

               Contoh
                     Direktur  sebuah  rumah  sakit  ingin  mengetahui  tingkat  kepuasan  pasien  terhadap
               pelayanan laboratorium di rumah sakit tersebut. Berdasarkan informasi dari suvei sebelumnya





                                                           81
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93