Page 327 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 327
Diagram fasor tanpa skala untuk contoh 5 dengan menggunakan rangkaian
pada gambar 7.16, diperlihatkan pada gambar 7.17.
Im
0
V TN = 120 -240 vo lt
I pT
45 0
Re
0
V RN = 120 0 vo lt
I pS 45 0
45 0
I pR
V SN = 120 -120 vo lt
0
Gambar 7.17 Diagram fasor untuk contoh 5 nomor 1).
Diagram fasor pada gambar 7.16 memperlihatkan bahwa, arus fasor
0
membentuk sudut φ = − 45 dengan tegangan fasor untuk setiap fase
dan arus fasor fase menyusul terhadap tegangan fasor fase. Tanda minus
(-) berarti arus fasor menyusul terhadap tegangan fasor (lagging) untuk
tiap fase.
Besar daya pada masing-masing beban untuk setiap fase dengan
memperhatikan diagram fasor gambar 7.17, dapat ditentukan sebagai
berikut:
Daya rata-rata (daya aktif) pada fase R:
0
P = (V )(I ) cos φ = (120)(8) cos(−45 ) = 680 watt
p
p
R
Daya rata-rata pada fase S dan fase T sama dengan daya rata-rata pada
fase R, sehingga daya rata-rata pada beban seluruhnya adalah:
P 3fase = P + P + P = (3)(680) = 2040 watt = 2,04 kW
T
R
S
Daya reaktif pada fase R:
234

