Page 346 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 346
Im
0
V TN = 220 -240 vo lt
I S
Re
36,87 0 V RN = 220 0 vo lt
0
I T I R
0
V SN = 220 -120 vo lt
Gambar 8.4 Diagram fasor untuk rangkaian gambar 8.2 contoh 1 nomor
2).
Dari diagram fasor gambar 8.4 dapat dilihat bahwa, arus fasor IR menyusul
terhadap tegangan fasor VRN. Sudut yang dibentuk oleh tegangan dengan
0
arus pada fase R, adalah φ = 36,87 (beban pada fase ini bersifat
a
induktif). Arus fasor IS menyusul terhadap tegangan fasor VSN dan
0
membentuk sudut φ = 90 (beban pada fase ini induktif murni). Arus
b
fasor IT mendahului tegangan fasor VTN dan membentuk sudut φ =
c
0
90 (beban pada fase ini kapasitif murni).
Besar daya pada masing-masing beban untuk setiap fase dengan
memperhatikan diagram fasor gambar 8.4, dapat ditentukan sebagai
berikut:
Daya rata-rata pada fase R:
P = (V )(I ) cos φ = (220)(22) cos(−36,87) = 3872 watt
0
a
pR
p
R
Daya reaktif pada fase R:
0
Q = (V )(I ) sin φ = (220)(22) sin(−36,87) = −2904 VAR
p
a
R
pR
Daya nyata pada fase R:
253

