Page 221 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 221
atau:
(1 − j2) = − j8 [4.51]
Subsitusi persamaan [4.48] ke persamaan [4.51] menghasilkan persamaan [4.52].
9+j2
(1 − j2) = ( ) − j8 = 1,8 + j0,4 − j8 = 1,8 − j7,6 [4.52]
5
Berdasarkan persamaam [4.52], maka arus fasor I2, sebagaimana dinyatakan oleh
persamaan [4.53].
1,8−j7,6 1+j2 17−j4 17−j4
= ( ) ( ) = = = 3,4 − j0,8 ampere [4.53]
2
1−j2 1+j2 1 + 2 2 5
Subsitusi persamaan [4.53] ke persamaan [4.50] menghasilkan persamaan [4.54].
= j1(4 − ) = j1[4 − (3,4 − j0,8)] = j1(0,6 + j0,8) = −0,8 + j0,6 volt
atau:
0,6
0
2
2
= √(−0,8) + (0,6) ∠ tan −1 ( −0,8 ) = 1 ∠ − 36,8 volt [4.54]
Tegangan fasor V1 pada persamaan [4.54] ditransformasi kedalam domain waktu
sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [4.55].
0
v (t) = 1 cos(2t − 36,8 ) volt [4.55]
1
Dengan demikian tegangan fasor pada sumber arus pada mesh 1 adalah V1 dan
0
apabila arus 4 ∠ 0 ditetapkan sebagai referensi, maka tegangan V1 membentuk
0
sudut fase dengan arus sebesar 36,8 dan tegangan menyusul terhadap arus dan
diagram fasornya (tanpa skala) diperlihatkan pada
gambar 4.20.
128

