Page 217 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 217
1 + j2
j1 + [(−j2) + ( )] = −(1 + j2)
5
atau:
j1 + (0,2 − j1,6) = −(1 + j2) [4.41]
Besar arus fasor I1 dan I2 dapat ditentukan dari persamaan [4.38] dan [4.41]
dengan menggunakan metode determinan.
Besar arus fasor I1 adalah:
5 −j1
| −(1 + j2) 0,2 − j1,6 |
= −0,5 − j1 j1 = 6 + j2 ampere
| |
j1 0,2 − j1,6
Arus fasor I1 dalam bentuk polar:
2
0
2
2
= √6 + 2 ∠ tan −1 ( ) = 6,32 ∠ 18,43 ampere
6
0
Dengan menetapkan sumber tegangan fasor 5 ∠ 0 sebagai referensi, maka arus
0
fasor I1 membentuk sudut sebesar 18,43 dengan sumber tegangan dimana arus
mendahului tegangan dan diagram fasornya (tanpa skala) diperlihatkan pada
gambar 4.17.
imajiner
I 1
18,43 0 5 0 volt
0
0 riil
Gambar 4.17 Diagram fasor tegangan dan arus I1 untuk gambar 4.16.
124

