Page 277 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 277
V
I = m
m
√R + ω L 2
2
2
dan
ωL
φ = − arctan ( )
R
Daya sesaat yang diberikan ke seluruh rangkaian saat berada dalam keadaan tunak
sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [6.15].
p(t) = v(t)i(t) = V I cos(ωt + φ) cos ωt
m m
atau:
V I
m m
p(t) = [cos (2ωt + φ) + cos φ]
2
p(t) = V m I m cos φ + V m I m cos(2ωt + φ) [6.15]
2 2
Persamaan [6.15] memperlihatkan bahwa suku pertama dari ruas kanan bukan
sebuah fungsi waktu, sedangkan suku kedua berubah-ubah nilainya dengan
frekuensinya dua kali dari frekuensi sumber. Karena gelombang sinus dan kosinus
mempunyai nilai rata-rata nol, maka daya rata-rata (average power) yang
diberikan sumber kepada rangkaian sebagaimana dinyatakan oleh persamaan
[6.16].
P = V m I m cos φ watt [6.16]
2
Apabila Pm = Vm Im pada persamaan [6.16], maka daya rata-rata sebagaimana
dinyatakan oleh persamaan [6.17].
P = P m cos φ watt [6.17]
2
3.3 Daya Pada Resistor
Pada modul 2 telah diperlihatkan bahwa, tegangan dan arus pada resistor ideal
0
adalah sefase atau sudut fase antara tegangan dan arus adalah nol (φ = 0 )
0
sehingga, cos φ = cos 0 = 1. Dengan demikian maka, berdasarkan persamaan
[6.17], besar daya rata-rata yang didissipasi kepada resistor, sebagaimana
dinyatakan oleh persamaan [6.18].
184

