Page 293 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 293
4) Kombinasi seri RC dengan R = 120 Ω dan C = 3,3 µF, dihubungkan
dengan sumber tegangan 12 volt, frekuensi 1 kHz. Tentukan besar arus
rangkaian, tegangan pada resistor, tegangan pada kapasitor dan sudut
fase antara arus dengan tegangan dengan tegangan sumber sebagai
acuan. Gambarkan diagram fasor tegangan dan arus dan diagram
impedansi dari rangkaian.
5) Kombinasi seri RLC dengan R = 200 Ω; C = 2 µF dan L = 20 mH,
dihubungkan dengan sumber tegangan 15 volt, frekuensi 600 Hz.
Tentukan besar arus rangkaian, tegangan pada resistor, tegangan pada
kapasitor dan sudut fase antara arus dengan tegangan dengan tegangan
sumber sebagai acuan. Gambarkan diagram fasor tegangan dan arus.
Gambarkan juga diagram impedansi dari rangkaian.
6) Kombinasi paralel RLC dengan R = 330 Ω; C = 8 µF dan L = 220 mH,
dihubungkan dengan sumber tegangan 10 volt, frekuensi 100 Hz.
Tentukan besar arus rangkaian, arus yang mengalir melalui resistor, arus
yang mengalir melalui kapasitor, arus yang mengalir melalui induktor
dan sudut fase antara arus rangkaian dengan tegangan dengan tegangan
sumber sebagai acuan. Gambarkan diagram fasor tegangan dan arus.
Gambarkan juga diagram admitansi dari rangkaian.
7) Gambar 6.21 memperlihatkan suatu beban ZL = 20 + j 20 Ω dihubungkan
dengan sumber tegangan dengan menggunakan kabel yang
impedansinya Z = 2 + j3 Ω. Tegangan fasor pada beban adalah VR dan
tegangan fasor sumber adalah VS. Tentukan arus fasor IL dan tegangan
fasor VS. Gambarkan diagram fasor tegangan dan arus dengan
0
menetapkan tegangan fasor = 300 ∠ 0 volt sebagai referensi.
200

