Page 268 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 268
254
Roma, pemerintah berhak menerima rasa hormat dari warga yang
dipimpinnya karena mereka telah mengerjakan hal yang baik bagi
rakyatnya. Satu hal yang perlu diperhatikan meskipun Alkitab
mencatat bahwa kita harus tunduk kepada pemerintah, namun
ketaatan kepada Allah harus tetap diprioritaskan. Hal ini dengan jelas
disampaikan oleh Petrus dan Yohanes ketika berbicara di hadapan
Mahkamah Agama yang menjadi perwakilan dari pemerintah. Para
rasul mengatakan “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada
manusia. (Kis. 5:29, lihat juga Kis. 4:19) Mengenai hal ini Adolf Bastian
mencatat bahwa ketaatan dan kepatuhan orang Kristen kepada
pemerintah di negaranya tidak boleh bertentangan dengan perintah
dan kehendak Tuhan. Apabila terjadi pertentangan antara perintah
Tuhan dan pemerintah, maka ketaatan kepada Allah harus lebih
24
diutamakan.
2. Pemerintah merupakan orang-orang yang ditetapkan oleh Allah dan
merupakan hamba Allah yang untuk kebaikan rakyat. (Rm. 13:1 & 4)
Artinya apapun bentuk negara dan sistem pemerintahan suatu negara,
pemimpin terpilih harus melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
demi kepentingan dan kebaikan orang-orang yang dipimpinnya.
Berdasarkan surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, pemerintah
merupakan hamba Tuhan, yang bertugas untuk melakukan pekerjaan
yang mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi seluruh warga yang
dipimpinnya. Ini berarti pemerintah tidak boleh hanya memikirkan
kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri. Menurut Paskalis
Edwin, pemerintah berbuat kebaikan kepada orang-orang yang
dipimpinnya dengan cara merumuskan konstitusi yang memuat tujuan
negara serta undang-undang untuk membangun masyarakat yang adil
25
dan makmur.
24 Adolf Bastian Simamora, “Politik Menurut Alkitab dan Implikasinya bagi Peran Gereja
dalam Pusaran Politik di Indonesia,” dalam Voice of Wesley Jurnal Ilmiah Musik dan
Agama, Bogor: STT Wesley Methodist Indonesia, Vol. 2 No. 1, 2018.
25 Paskalis Edwin I Nyoman Paska, “Haruskah kita takluk kepada pemerintah” dalam Sapa
Jurnal Kataketik dan Pastoral, Vol. 1 No. 2, Nopember 2016.

