Page 404 - How to Develop Corporate In Indonesia Especially in Region
P. 404
kecil (hulu) bertindak sebagai pembuat produk atas pesanan sesuai
dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh usaha besar. Kemitraan
hilir-hulu ini dapat mencegah terjadinya mata rantai produk yang
dimonopoli oleh pengusaha besar, mulai dari penyediaan bahan baku
sampai pada proses produksi, bahkan sampai pada pemasarannya.
3) Dapat dilakukan dengan cara memberikan prioritas penjualan saham
kepada usaha kecil atau Koperasi. Kepemilikan saham usaha kecil
sebagai mitra usaha sesuai bertahap akan mengarah pada jumlah atau
nilai kepemilikan saham yang semakin besar. Kepemilikan saham
oleh usaha kecil agar tidak dikaitkan dengan bentuk kerja sama atau
kemitraan, dan seyogyanya tidak berupa bantuan atau charity, atau
belas kasihan kepada usaha kecil yang memerlukan bantuan dari
pengusaha besar. Seperti tertuang dalam Keputusan Bersama antara
Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM dan Menteri Koperasi/PKM
No. 22/SK/1998 dan No. 07/SKB/M/VII/98 pasal 5 bahwa kerja
sama dapat berupa penyertaan saham dengan ketentuan sebagai
berikut : a). Usaha menengah dan usaha besar yang telah berusaha di
bidang/jenis usaha sebagaimana tercantum dalam Keputusan
Presiden No. 9 Tahun 1998, memberikan kesempatan kepada usaha
kecil untuk memiliki saham usaha menengah atau usaha besar dengan
harga yang wajar dan sistem pembayaran yang ringan serta tidak
merugikan usaha kecil. b). Dalam Kemitraan saham (Equity)
penyertaan 20% dari seluruh modal saham perusahaan yang baru
dibentuk dan ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak.
Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1997 menjelaskan bahwa pola
kerjasama antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, usaha besar dapat
membina dan mengembangkan seperti :
a. penyediaan dan penyiapan lahan;
b. penyedia sarana produksi;
c. pemberian teknis manajemen usaha dan produksi;
d. perolehan penguasaan dan peningkatan teknologi yang diperlukan;
e. pembiayaan; pemberian bantuan lainnya yang diperlukan bagi
peningkatan efisiensi dan produktivitas usaha;
380

