Page 460 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 460
− + R + jωL − jωM = 0
1
1
atau:
= ( R + jωL ) − jωM [11.1]
1
1
Mesh 2 dengan arus fasor I2.
Arus fasor mesh I2 memasuki tanda tidak bertitik pada L2 dan arus fasor mesh (-
I1) memasuki tanda tidak bertitik pada L1, sehingga tegangan induksi pada L2
negatif, yaitu: -jωMI1
Persamaan tegangan pada mesh 2, sebagaimana dinyatakan oleh persamaan
[11.2].
jωL − jωM + R + = 0
2
2
atau
jωL I − jωM + R + Z = 0
2 2
2
L
atau:
− jωM + (R + jωL + Z ) = 0 [11.2]
2
L
2
Dengan menyatakan bahwa jω = s (ω = 2πf rad/detik dan f = frekuensi, Hz), maka
persamaan [11.1] dinyatakan oleh persamaan [11.3].
= ( R + sL ) − sM [11.3]
1
1
Persamaan [11.2] dinyatakan oleh persamaan [11.4].
− sM + (R + sL + Z ) = 0 [11.4]
L
2
2
Dengan mendefinisikan bahwa:
Z 11 = R + sL atau Z 11 = R + jωL
1
1
1
1
dan
Z 22 = R + sL + Z atau Z 22 = R + jωL + Z
2
2
L
L
2
2
maka persamaan [11.3] dinyatakan oleh persamaan [11.5].
= Z − sM [11.5]
11
Dan persamaan [11.4] dinyatakan oleh persamaan [11.6].
367

