Page 462 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 462
Persamaan [11.11] memperlihatkan bahwa apabila ZL dinyatakan dalam bentuk
rectangular, maka impedansi sendiri dari rangkaian sekunder dinyatakan oleh
persamaan [11.12].
22 = R + R + j(ωL + X ) [11.12]
2
L
2
L
Dari persamaan [11.5] dan persamaan [11.6], dapat ditentukan besar dari arus
fasor I1 dan I2 sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [11.13].
jωM
= [11.13]
Z 22
dan dengan mensubsitusikan persamaan [11.13] ke persamaan [11.5], maka
persamaan [11.5] menjadi sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [11.14].
jωM (ωM) 2
= Z − jωM ( ) = [Z 11 + ] [11.14]
11
Z 22 Z 22
Arus fasor I1 dapat ditentukan dari persamaan [11.14] yang dinyatakan oleh
persamaan [11.15].
= Z 22 [11.15]
Z 11 Z 22 + (ωM) 2
Dengan mensubsitusikan persamaan [11.15] ke persamaan [11.13], maka besar
arus fasor I2 sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [11.16].
jωM Z 22 jωM
= [ ] = [11.16]
Z 22 Z 11 Z 22 + (ωM) 2 Z 22
Contoh 1
Rangkaian pada gambar 11.2 merupakan suatu rangkaian yang
mengandung transformator linier. Sisi primer dihubungkan dengan
sumber tegangan dan sisi sekunder dihubungkan dengan beban yang
terdiri dari tahanan hubungan seri dengan kapasitor.
Tentukan besar dari:
a. Impedansi sendiri dari rangkaian primer.
b. Impedansi sendiri dari rangkaian sekunder.
c. Impedansi sekunder direfleksikan ke sisi primer.
369

