Page 461 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 461
0 = −sM + Z atau = sM [11.6]
22
Z 22
Dengan menentukan besar arus fasor I2 dari persamaan [11.6] dan I2 dimasukkan
ke persamaan [11.5], maka impedansi masukan dilihat dari terminal a-b, dapat
ditentukan berdasarkan persamaan [11.7].
2
Z total = = Z 11 − s M 2 [11.7]
Z 22
2
2
Dengan memperhatikan bahwa s = jω sehingga (jω) = − ω , maka persamaan
[11.7] dinyatakan sebagaimana persamaan [11.8].
(ωM) 2
Z total = = Z 11 − [11.8]
Z 22
Suku kedua pada ruas kanan persamaan [11.8] disebut sebagai impedansi
sekunder yang direfleksikan ke sisi primer dan besarnya adalah sebagaimana
dinyatakan oleh persamaan [11.9].
(ωM) 2
Z = [11.9]
R
R 2 +jωL 2 + Z L
Misalkan impedansi beban (beban induktif) dalam bentuk rectangular
sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [11.10].
Z = R + jX [11.10]
L
L
L
Dengan mensubsitusikan persamaan [11.10] ke persamaan [11.9], maka
persamaan [11.9] dinyatakan sebagaimana persamaan [11.11].
2
(ωM) 2 (ωM) 2 (ωM) [(R 2 + R L ) −j(ωL 2 + X L ) ]
Z = = =
R
2
R 2 +jωL 2 + R L +jX L R 2 + R L + j(ωL 2 + X L ) (R 2 + R L ) + (ωL 2 + X L ) 2
(ωM) 2
Z = [(R + R ) − j(ωL + X )] [11.11]
2
R
L
2
L
|Z 22 | 2
368

