Page 27 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 27

ajakan "berpikir positif” seperti mengabaikan karakter dasar saya yang
                         lumayan overthinking (apa-apa dipikirin), termasuk melihat potensi negatif
                         yang bisa terjadi dari rencana apa pun. Yup, I am definitely the life of the

                         party.

                Sesudah mendapat diagnosis dari psikiater, saya kemudian diberikan terapi obat-
                obatan. Dari pengalaman ini, saya jadi lebih menyadari betapa topik kesehatan
                jiwa dan juga terapinya masih mengalami stigma yang sangat merugikan di
                Indonesia. Kesehatan jiwa sering dianggap tabu untuk dibicarakan (karena hanya
                identik dengan "gila”. "Bro, gue gak bisa ketemuan besok siang, ada janji sama

                psikiater”. ”HAH, LO GILA YA? GILA KOK SADAR?”). Saya rasa hal ini
                disebabkan gangguan psikis masih sering dianggap berbeda dari gangguan fisik
                seperti encok, pegel linu, dan batuk pilek.

                Gangguan psikis sering dianggap berada di ranah "jiwa” atau "roh”, sesuatu yang
                abstrak, tak terlihat, dan kalau ada gangguan artinya hanya "gila” atau "diguna-
                guna”. Masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa problem psikis juga
                bisa berkaitan dengan fungsi organ tubuh dan kimia otak, dan ini menjadikannya

                tidak berbeda dengan saat tenggorokan kita meradang dan sakit karena serangan
                bakteri.

                Stigma dan salah pengertian tentang kondisi mental pun menimpa terapi dan
                pengobatannya. Karena kurangnya pemahaman bahwa ada aspek fisik di balik
                kondisi psikis, sering kali yang dianggap "terapi” hanya terbatas pada "curhat”,
                konseling, atau, yang paling parah, disembur air kembang kumuran dukun. Terapi

                obat untuk kondisi kejiwaan sering dipukul rata dianggap sebagai bahaya karena
                "tidak alami”, atau pasti akan menimbulkan "ketergantungan”. Stigma mengenai
                masalah kesehatan jiwa dan terapinya yang masih menghambat ini sebenarnya
                merugikan banyak orang yang seharusnya bisa mendapatkan manfaat, tetapi
                harus memilih kena semburan mulut dukun.

                Obat-obatan yang saya dapatkan terbukti efektif. Dalam tempo kira-kira dua
                minggu, mood saya jauh membaik. Entah ini efek plasebo atau memang riil, yang

                pasti saya merasakan perubahan nyata. Hal ini juga dirasakan oleh keluarga dan
                orang-orang di sekitar saya.

                         Sejak itu, saya semakin mengapresiasi ilmu kesehatan jiwa dan menyadari
                         bahwa masalah kesehatan mental memang bisa dipengaruhi oleh
                         gangguan kimia di otak. Artinya, obat-obatan modern bisa membantu.
                         Namun, selama perjalanan terapi ini, saya juga tidak sabar untuk bisa

                         bebas dari pengobatan. Ibarat sakit kepala dan minum parasetamol,
                         tentunya kita tidak ingin terus-terusan mengonsumsi parasetamol.

                         Dalam artikel "We Need New Ways of Treating Depression” yang ditulis
                         oleh Johan Hari, disebutkan bahwa walaupun terapi depresi dengan obat-
                         obatan memang memberikan hasil yang menggembirakan (37% pasien
                         yang menjalani terapi obat melaporkan perbaikan kondisi mental mereka),

                         sayangnya kesembuhan ini tidak bertahan lama. Hanya 10% pasien
                         depresi penerima obat yang tetap bertahan sembuh dari depresi selama
                         satu tahun. Pengobatan memang memberikan pemulihan yang sangat
                         dibutuhkan, tetapi perlahan-lahan depresi kembali menyerang. Berarti,

            FILOSOFI TERAS                                XX
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32